Pilu ABG Parimo Diperkosa 11 Pria, Kini Idap Tumor-Terancam Kehilangan Rahim

Regional

Pilu ABG Parimo Diperkosa 11 Pria, Kini Idap Tumor-Terancam Kehilangan Rahim

Tim detikSulsel - detikJateng
Rabu, 31 Mei 2023 13:58 WIB
Gadis ABG berusia 15 tahun di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi korban pemerkosaan oleh 11 pria.
Gadis ABG berusia 15 tahun di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi korban pemerkosaan oleh 11 pria. (Foto: dok.istimewa)
Solo -

Kisah memilukan dialami remaja perempuan berusia 15 tahun di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Parimo, Sulteng). Remaja ini diperkosa 11 pria, yang salah satunya disebut sebagai oknum anggota Brimob.

Nasib korban semakin tragis usai dirinya mengeluhkan sakit di bagian kemaluan. Korban ternyata mengidap tumor yang mengancam rahimnya.

Bermula Dijanjikan Pekerjaan

Salma selaku pendamping hukum korban dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (UPT DP3A) Sulteng menyampaikan peristiwa itu bermula ketika korban membawa bantuan logistik dari kampungnya di Poso untuk korban banjir di Parimo pada tahun 2022. Setelahnya, korban disebut tidak pulang ke Poso setelah berkenalan dengan salah satu pelaku dan dijanjikan pekerjaan di Parimo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diiming-imingi kerja, pekerjaan apa saja, di rumah makan. (Aslinya) tidak ada itu pekerjaan," kata Salma, Minggu, (28/5/2023), seperti dilansir detikSulsel.

Dibarter Narkoba

Mulai dari situ diduga terjadi pemerkosaan dengan pelaku yang berjumlah 11 orang. Para pelaku yang saling mengenal juga membarter korban dengan narkoba jenis sabu, termasuk mengancam korban dengan senjata tajam.

ADVERTISEMENT

"Menurut korban, dia dibarter, cuman belum sempat perjelas dibarter dengan narkoba atau apa cuman dia bilang dibarter, ditukar dia. Kemungkinan yang kami pahami dibarter kemungkinan dibarter dengan narkoba karena di antara pelaku ini ada yang saling kenal kan," kata Salma.

Keluhkan Sakit di Kemaluan

Kasus ini kemudian terkuak setelah korban mengeluh sakit di bagian kemaluan. Tak tahan dengan aksi bejat para pelaku, korban kemudian memberanikan diri menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada orang tuanya pada Januari 2023.

"Januari (2023) itu korban kesakitan, baru kemudian dia ngomong sama orang tuanya kalau dia pernah dilakukan demikian dengan sama laki-laki. Dia kasih tahu orang tuanya dia rasa ada gangguan, gangguan reproduksinya," ucapnya.

Terancam Kehilangan Rahim

Pada Rabu, 31 Mei 2023, Salma mengatakan korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Palu. Korban disebut akan menjalani operasi tumor rahim.

"Korban saat ini mengalami insersi akut di rahim dan ada tumor. Dan ada kemungkinan rahim anak ini akan diangkat," ujar Salma.

Simak keterangan polisi di halaman selanjutnya.

Keterangan Polisi

Kapolres Parimo AKBP Yudy Arto Wiyono mengatakan pemerkosaan ini terjadi di beberapa lokasi di Parimo sejak April 2022 hingga Januari 2023. Para pelaku melancarkan aksinya dengan cara mengiming-imingi korban berbagai imbalan.

Sepuluh dari 11 orang terduga pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka ialah NT, ARH, AR, AK, FA, DU, AK, AS, AW, termasuk kades HR.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Djoko Wienartono mengakui oknum anggota Brimob belum ditetapkan tersangka. Oknum perwira tersebut masih didalami dugaan keterlibatannya dalam kasus ini.

"Sampai dengan saat ini masih terus didalami penyidik. Kepolisian akan tetap bekerja secara profesional," tegas Djoko kepada wartawan, Minggu (28/5).

Djoko juga mengatakan dugaan keterlibatan HST (oknum Brimob) dalam kasus ini baru berdasarkan keterangan korban. Pihaknya masih kekurangan alat bukti lantaran 6 saksi yang sudah diperiksa penyidik belum menerangkan keterlibatan HST.

"Yang untuk nama disebut (oknum Brimob) dari keterangan korban, dari keterangan saksi 6 belum menyebutkan jadi kita masih kurang alat bukti," ujar Djoko.

Halaman 2 dari 2
(aku/sip)


Hide Ads