Tiba di Sleman, Jenazah Kuwat Korban Mbah Slamet Langsung Dimakamkan

Tiba di Sleman, Jenazah Kuwat Korban Mbah Slamet Langsung Dimakamkan

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Kamis, 25 Mei 2023 19:16 WIB
Prosesi pemakaman Kuwat Santosa, korban Mbah Slamet dukun pengganda uang, Kamis (25/5/2023).
Prosesi pemakaman Kuwat Santosa, korban Mbah Slamet dukun pengganda uang, Kamis (25/5/2023) Foto: (Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Sleman -

Jenazah Kuwat Santosa, salah satu korban dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet telah tiba di Sleman. Almarhum disemayamkan sebentar di masjid dan selanjutnya langsung dimakamkan.

Pantauan detikJateng, iring-iringan jenazah sampai di Masjid Ar Rahmah, Malangrejo, Wedomartani, Ngemplak, pukul 17.37 WIB tadi. Ada tiga mobil dalam rombongan itu, satu mobil polisi, ambulans, dan mobil dari keluarga.

Di masjid, sudah banyak warga yang berkumpul. Usai salat maghrib, mereka melanjutkan berjamaah salat jenazah. Kemudian pukul 18.07 WIB, jenazah tiba di makam umum Nglarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penasihat takmir masjid Ar Rahmah yang juga orang yang dituakan di kampung, Sukirno, menyebut jenazah tidak dibawa ke rumah duka. Melainkan disemayamkan di Masjid Ar Rahmah untuk selanjutnya dikebumikan di Makam Nglarang.

Hal itu merupakan kesepakatan yang telah diambil antara keluarga dan perangkat kampung.

ADVERTISEMENT

"Tadi pagi sudah berangkat dan ini sedang dalam perjalanan. Jadi kesepakatannya tadi pagi karena istrinya kan tanya pada ibunya gimana kalau disinggahkan dulu di rumah? Kami sudah ngomong dengan bapak mertuanya nanti dari sana tujuannya singgah di masjid saja," kata Sukirno kepada wartawan, Kamis (25/5/2023).

Menurutnya, pihak keluarga korban telah memastikan identitas jenazah dari tes DNA. Hasilnya keluar pada Selasa (23/5) lalu.

"Informasi kepastian itu baru kemarin hari Selasa. Terus kumpul keluarga Pak RT, kami di sini sama beberapa tokoh," sebutnya.

Sukirno bilang sebelum ditemukan menjadi korban dukun pengganda uang, Kuwat sudah hilang kontak dengan keluarga sejak tahun 2018.

"Mungkin sejak 2018. Selama ini tidak bisa kita hubungi sampai bertahun-tahun itu ya hanya mungkin bisa jadi ada masalah secara pribadi tapi tidak sampai berpikir ternyata sampai ikut jadi korban yang di sana,"kata Sukirno.

Sementara itu, Supriyadi yang merupakan keponakan korban ikut langsung menjemput jenazah di Banjarnegara. Dia ingin agar pelaku bisa dihukum setimpal. Apalagi jumlah korban Mbah Slamet tidak sedikit.

"Dihukum yang setimpal lah, siapa yang nggak kehilangan, jumlahnya (korban) nggak sedikit. Kalau nggak setimpal, lha dia saja nggak punya rasa sesal sama sekali," ucap pria yang juga menjabat sebagai ketua RT 04 Malangrejo itu.

Proses pemakaman selesai sekitar pukul 18.30 WIB. Adapun, Kuwat meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.




(apl/ams)


Hide Ads