Ibu 5 Anak di Nisel DItahan Kejari, Kapolres Ajukan Penangguhan Penahanan

Regional

Ibu 5 Anak di Nisel DItahan Kejari, Kapolres Ajukan Penangguhan Penahanan

Tim detikSumut - detikJateng
Senin, 22 Mei 2023 22:57 WIB
Lima anak di Nias Selatan yang menangis karena ibunya ditahan. (Foto: Istimewa)
Lima anak di Nias Selatan yang menangis karena ibunya ditahan. (Foto: Istimewa)
Solo -

Kapolres Nias Selatan (Nisel) AKBP Reinhard Nainggolan menjadi penjamin penangguhan penahanan ibu lima anak Erlina Zebua. Erlinat terjerat kasus penganiayaan tetangga dan ditahan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Nisel.

"Saya selaku Kapolres Nisel siap menjadi penjamin agar (penahanan) terdakwa EZ (Erlina) bisa ditangguhkan," tutur AKBP Reinhard, Senin (22/5/2023) dilansir detikSumut.

Reinhard punya alasan tersendiri sehingga bersedia menjadi penjamin Erlina. Yakni agar Erlina bisa merawat kelima anaknya. Dengan ditangguhkannya penahanannya, maka Erlina bisa merawat kelima anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga (Erlina) dapat merawat kelima anaknya tersebut," ucapnya.

Perwira menengah Polri itu juga menyampaikan jika saat ini dua dari lima anak Erlina juga tengah sakit. Keduanya, sudah dibawa ke klinik Polres Nias Selatan untuk mendapatkan pengobatan.

ADVERTISEMENT

"Kami kedatangan tamu tadi dari anak ibu EZ. Setelah kami lihat keadaannya ternyata dua dari lima anak ibu EZ dalam keadaan sakit demam. Saat ini, keduanya sedang dirawat di klinik Polres Nias Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif," jelasnya.

Sekadar informasi, video yang menunjukkan lima orang anak menangis di depan sebuah rumah viral di media sosial. Kelima anak itu disebut menangis karena ibunya ditahan oleh Kejari Nias Selatan.

Dalam video lain, seorang anak perempuan yang masih mengenakan seragam sekolah mengaku dirinya adalah anak sulung dari Erlina Zebua. Dia menyebut saat ini masih duduk di bangku kelas 1 SMA.

"Saya dan adik saya empat orang lagi tidak ada yang menolong, hanya ibu kami harapan kami. Bapak saya meninggal lima tahun lalu, mamaku janda miskin, tidak ada yang menolong kami. Tolong kami," ujarnya sambil menangis.

Anak tersebut meminta bantuan kepada presiden dan pihak kepolisian agar ibunya mendapatkan keadilan. Dia mengaku kasus tersebut direkayasa oleh Polres Nias Selatan.

"Bapak Presiden, Kapolres, Kapolda Sumut, ke mana lagi mengadu untuk mendapatkan keadilan. Ibu saya Erlina Zebua ditersangkakan karena kasus yang direkayasa oleh oknum Polres Nias Selatan, tolong pak," sebut anak itu.

Selengkapnya di halaman berikut.

Kasi Humas Polres Nias Selatan, Bripda Aydi Mashur menyebut bahwa Erlina Zebua dilaporkan oleh tetangganya atas dugaan penganiayaan ke Polres Nias Selatan. Berkas perkara itu pun sudah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Nias Selatan dan telah dinyatakan lengkap atau P21.

Setelah berkas dinyatakan lengkap, penyidik lalu melakukan pelimpahan Erlina Zebua, selaku tersangka dalam kasus itu, ke Kejari Nias Selatan.

"Polres Nias Selatan tidak melakukan penahanan dalam perkara ini terhadap Erlina Zebua. Namun, setelah dilimpahkan ke Kejari Nias Selatan, tersangka dilakukan penahanan oleh JPU," kata Bripda Aydi.

Aydi menyebut sebelum dilimpahkan ke kejaksaan, pihaknya sudah empat memediasi kasus tersebut. Namun, antara korban dan terlapor tidak menemui titik terang. Alhasil kasus tersebut tetap bergulir hingga berkas perkara diserahkan ke kejaksaan.

Ia mengaku kasus ini merupakan peristiwa saling lapor. Erlina Zebua melaporkan tetangganya atas dugaan penyerobotan tanah, sementara tetangganya melaporkan Erlina atas dugaan penganiayaan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)


Hide Ads