Momen Masriah Marah-Lempar Batu saat Ditanya soal Aksi Siram Air Kencing

Regional

Momen Masriah Marah-Lempar Batu saat Ditanya soal Aksi Siram Air Kencing

Tim detikJatim - detikJateng
Minggu, 14 Mei 2023 11:47 WIB
Tampang Masriah, emak-emak di Sidoarjo yang siram air kencing hingga tinja ke rumah tetangga
Masriah, emak-emak di Sidoarjo yang siram air kencing hingga tinja ke rumah tetangga. Foto: Suparno/detikJatim
Solo -

Kasus Masriah, tetangga penyiram air kencing dan tinja di Sidoarjo, kini ditangani polisi. Namun terungkap, Masriah pernah marah hingga melempar batu saat ditanyai alasan di balik aksinya tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Wiwik, tetangga yang rumahnya disiram air kencing dan tinja oleh Masriah. Dilansir detikJatim, Wiwik sempat mendatangi Masriah untuk bertanya alasannya kerap menyiram air kencing dan tinja.

"Kami pernah menanyakan kenapa melakukan penyiraman air kencing, namun yang bersangkutan malah marah, malah melempari batu ke rumah," kata Wiwik kepada detikJatim, Sabtu (13/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiwik mengaku dia dan keluarganya sempat pasrah dengan kelakuan Masriah yang sudah berlangsung sejak 2017 silam itu. Mereka hanya berharap Masriah sadar dengan sendirinya bahwa ulahnya itu tercela.

Hingga akhirnya keluarga Wiwik memasang kamera CCTV agar semakin banyak tetangga yang tahu perbuatan Masriah. Namun ternyata Masriah tak kunjung jera.

ADVERTISEMENT

Putri Wiwik, Wike (44), menceritakan kamera CCTV itu dipasang pada 2021.

"Harapannya bahwa pelaku teror diketahui oleh orang banyak, supaya dia cepat sadar dan menghentikan terornya. Tetapi yang bersangkutan malah tidak berhenti, bahkan teror dilakukan sehari tiga kali," tutur Wike.

Usai kehabisan kesabaran, Wiwik sekeluarga bersepakat melaporkan Masriah ke polisi. Kini kasusnya ditangani Polsek Sukodono.

Polisi akhirnya mengungkap alasan di balik aksi Masriah. Kapolsek Sukodono AKP Supriyana mengatakan Masriah mengaku ingin memiliki rumah Wiwik.

"Sebenarnya yang diduga pelaku ini masih ingin memiliki rumah adiknya yang dijual. Namun tak kunjung membelinya karena tak punya uang, akhirnya dibeli oleh Ibu Wiwik," kata AKP Supriyana.




(sip/sip)


Hide Ads