Kesabaran Wiwik (64) dan keluarganya sudah habis. Masriah telah meneror keluarganya dengan air kencing dan tinja yang disiramkan ke pintu rumah Wiwik selama 6 tahun terakhir.
Sebelum kasus ini viral di media sosial dan menjadi perhatian polisi, Wiwik mengaku sudah pernah menanyakan sendiri kepada Masriah kenapa tetangganya itu sampai hati meneror keluarganya?
Kepada detikJatim Wiwik mengaku pernah sekali datang ke rumah Masriah untuk melakukan klarifikasi secara langsung. Dia bertanya kepada Masriah tentang alasan menyiram air kencing dan tinja ke rumahnya setiap hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukannya menyadari bahwa tindakannya keliru, respons Masriah malah marah-marah. Menurut Wiwik, setelah kedatangannya ke rumah Masriah saat itu yang bersangkutan bahkan sempat melempari rumahnya dengan batu.
"Kami pernah menanyakan kenapa melakukan penyiraman air kencing, namun yang bersangkutan malah marah, malah melempari batu ke rumah," kata Wiwik kepada detikJatim, Sabtu (13/5/2023).
Dia dan keluarganya sudah cukup lama pasrah. Selama 6 tahun Masriah meneror mereka dengan air kencing dan tinja mereka diam saja. Berdoa agar Tuhan segera menyadarkan perempuan itu bahwa perbuatannya keliru.
Hingga akhirnya keluarga Wiwik terpikir untuk memasang kamera CCTV. Maksudnya supaya Masriah jera bila semakin banyak tetangga yang tahu apa yang telah dia perbuat kepada keluarga Wiwik.
Putri kandung Wiwik yang bernama Wike (44) yang mengaku memasang kamera CCTV. Bukannya jera, meski semakin banyak warga yang tahu tentang perbuatan Masriah dengan adanya kamera CCTV itu, yang bersangkutan sama sekali tidak mengendurkan aksi teror yang dilakukan terhadap keluarga Wiwik.
"Kamera CCTV itu baru saya pasang sekitar tahun 2021. Harapaannya bahwa pelaku teror diketahui oleh orang banyak, supaya dia cepat sadar dan menghentikan terornya. Tetapi yang bersangkutan malah tidak berhenti, bahkan teror dilakukan sehari tiga kali," tandas Wike.
Wiwik dan keluarga yang merupakan warga Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono pun hanya bisa pasrah. Mereka hanya bisa berdoa dan beristigfar dalam setiap salat tahujud yang ditunaikan setiap malam.
"Kami terus berdoa, bahkan kami setiap malam melakukan salat tahajud untuk memohon kepada Allah agar Bu Masriah cepat sadar bahwa apa yang dilakukan itu tidak benar," kata Wiwik.
Hingga akhirnya video rekaman CCTV aksi tak terpuji oleh Masriah itu menyebar di media sosial. Dalam rekaman CCTV itu Masriah terlihat jelas membawa baskom yang diduga berisi air kencing kemudian disiramkan ke depan pintu rumah Wiwik.
Video rekaman CCTV ini pun didengar polisi. Keluarga Wiwik yang sudah kehabisan kesabaran pada akhirnya melaporkan Masriah ke Polsek Sukodono pada Jumat (5/5). Selanjutnya, Masriah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan pada Jumat kemarin.
Akhirnya terungkap apa alasan Masriah meneror keluarga Wiwik. Kepada polisi dia mengaku ingin memiliki rumah yang telah dijual adik kandungnya kepada Masriah. Karena saat itu Masriah tak kunjung membeli sebab belum punya uang, adiknya menjual rumah itu ke Wiwik.
"Sebenarnya yang diduga pelaku ini masih ingin memiliki rumah adiknya yang dijual. Namun tak kunjung membelinya karena tak punya uang, akhirnya dibeli oleh Ibu Wiwik," kata Kapolsek Sukodono AKP Supriyana.
(dpe/iwd)