Identitas sejumlah korban serial killer Mbah Slamet atau Slamet Tohari dukun pengganda uang di Banjarnegara mulai terungkap. Dari 12 korban yang dibunuh Mbah Slamet, delapan di antaranya sudah diketahui identitasnya. Termasuk identitas korban yang merupakan pasangan suami istri Suheri dan Yani.
Pasutri asal Kalirejo Negeri Katon, Pesawaran, Lampung disebut sudah hilang kontak dengan keluarganya sejak 2 tahun lalu. Sebelum menghilang, keduanya sempat mengunggah 'foto terakhir' saat berada di wilayah Banjarnegara.
Hal itu diketahui berdasarkan penelusuran di media sosial facebook Yani Su Heri. Salah satunya, foto yang diunggah 7 Agustus 2021 di akun Yani terlihat mengunggah foto saat berada di waduk PLTA Mrica di wilayah Kecamatan Wanadadi Banjarnegara. Foto lainnya yakni saat keduanya berada di Dieng pada 12 Agustus 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jejak digital, akun Yani Su Heri ini terakhir mengunggah postingan pada 7 September 2021. Pada unggahan foto tersebut, ia tidak lagi membalas komentar.
Rani, anak dari pasangan Suheri dan Yani mendatangi posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara. Ia mengaku kedua orang tuanya sudah hilang kontak sejak dua tahun lalu.
"Hilangnya sudah dua tahun lalu," ujar Rani saat mendatangi posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara, Jumat (7/4/2023).
Rani pun membenarkan jika akun Facebook Yani Su Heri itu merupakan milik orang tuanya. Rani bercerita saat pamit, kedua orang tuanya tidak menyebut dengan jelas tujuan kepergian mereka ke Pulau Jawa.
"Pamit kerja di tempat lain," sambungnya.
Polisi pun memastikan pasutri tersebut jadi korban Mbah Slamet. Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy.
"Untuk korban dari Lampung Suheri dan Riani itu suami istri. Yang Theresia dan Okta juga memiliki hubungan. Yakni ibu dan anak," ujarnya saat jumpa pers, Senin (10/4).
Selengkapnya di halaman berikutnya....
Dilansir detikSumut, Kamis (6/4/2023), pasutri asal Kabupaten Pesawaran, Lampung, itu dikenalkan oleh seorang pria bernama Kijo, warga Lampung Selatan. Berdasarkan keterangan Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo, korban atas Suheri dikenalkan dengan Slamet dukun Banjarnegara yang dikatakan bisa menggandakan uang oleh Kijo.
"Dari hasil keterangan dua pihak keluarga korban ini, mereka dikenalkan dengan Mbah Slamet dari Kijo, warga Lampung Tengah di pertengahan tahun 2021. Kemudian mereka diajak ke Padepokan Mbah Slamet di Tulungagung, Jawa Tengah," kata dia, Kamis (6/4).
Kemudian, pada Agustus 2021 Suheri berangkat kembali ke tempat Mbah Slamet dengan membawa istri Riani.
"Agustus 2021, mereka (para korban) berangkat kembali ke Padepokan Mbah Slamet dengan membawa masing-masing istrinya untuk melakukan penggandaan uang," terangnya.
Pada September 2021, kedua korban ini sempat menghubungi keluarga masing-masing dan mengaku akan segera pulang ke Lampung. Suheri dan Riani menghubungi keluarga di tanggal 8 September 2021.
Namun, usai kontak itu masing-masing korban sudah tak bisa dihubungi keluarganya. Belakangan keluarga mengetahui jika mereka menjadi korban Slamet dukun pembunuh berantai Banjarnegara.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)