Pedagang bubur di Cepogo, Boyolali, Jumiyem (64), tewas dibunuh keponakannya Nuryanto. Perbuatan sadis itu dilakukan Nuryanto dengan membabi buta.
"Jadi di sini korban ini terdapat kurang lebih 13 luka yang terdiri ada di kepala, tubuh bagian depan, di kaki dan di tangan," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Donna Briadi, dalam pers rilis di halaman gedung Sat Reskrim Rabu (12/4/2023).
Donna menyebut luka yang dialami korban terdiri dari luka pukulan dan tusukan. Donna menyebut tersangka Nuryanto dengan sadis membunuh bibinya itu dengan alat-alat seperti pisau, linggis, dan tabung gas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Donna menyebut Nuryanto dengan sadis menggunakan linggis sepanjang 140 cm itu tak hanya digunakan untuk memukul tapi juga menusuk korban. Aksi keji itu tak berhenti, pelaku masih menusuk tubuh bibinya dengan pisau lalu mengepruk kepala Jumiyem dengan tabung gas.
"Tersangka memukul punggung, kepala bagain depan dan belakang serta menusuk korban menggunakan linggis. Menusuk perut korban menggunakan pisau serta memukul kepala korban menggunakan tabung gas LPG ukuran 3 kg," jelasnya.
Akibatnya, korban tewas bersimbah darah. Pembunuhan ini terjadi pada Rabu (5/4) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Tersangka datang ke rumah korban yang berada di samping rumah orang tuanya itu, dengan pura-pura membeli rokok dan meminjam uang.
Setelah membunuh tantenya itu, tersangka mengambil perhiasan emas berupa kalung dan gelang yang dikenalan korban. Total seberat 64 gram dan uang tunai Rp 135 ribu.
(ams/sip)