Pemobil yang menabrak pemotor bercelurit di Magelang mendapat penghargaan dari polisi. Pemobil itu menceritakan detik-detik peristiwa yang terjadi pada Senin (6/3) pagi buta itu.
Pengemudi mobil, Didik Hermawan (41), warga Mertoyudan, Magelang, mengatakan saat itu ia berkendara bersama dua penumpang yakni M Kholik Sugiarto (48) warga Mertoyudan dan Muslim Siregar (32) warga Subang, Jawa Barat.
"Kejadian waktu itu pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Kami melintas di Jalan Magelang arah Jogja, putar balik dari Dolog itu melihat seorang ibu-ibu pakai kerombong dan ada belakangnya si pelaku, anak dua remaja bawa celurit. Dia (pelaku) akan mengayunkan (celurit) ke ibu-ibu yang bawa kerombong itu," kata Didik kepada wartawan usai menerima penghargaan dari Kapolresta Magelang Kombes Ruruh Wicaksono di kantor Polresta Magelang, Kamis (9/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dengan spontanitas melihat dan kami mengklakson. Saya klakson, teriakin, dim-dim lampu saya. Dia malah nggak minggir, malah semakin mendekat ke mobil saya. Belum sempat video, dia sudah bacok satu kali. Lha setelah itu, ibu-ibu kita suruh minggir. Rekan saya Bapak Kholik yang ngrekam, saya yang mengemudi diminta Pak Kholik untuk ngejar," lanjut Didik.
Didik menuturkan, saat mengejar tersebut sempat meneriaki pemotor itu agar berhenti. Tapi upaya itu tidak membuahkan hasil. Ia kemudian memepet motor itu hingga tiga kali.
"Sebenarnya saya nggak mau nyerempet dia karena mau apa pun takut jadi hal yang tidak diinginkan. Tapi, kalau nggak kayak gitu selanjutnya pasti dia akan mencelakai orang karena dia senjata nggak disembunyikan selalu digerakkan (diayun-ayunkan) celuritnya itu. Sebelum kejadian mau bacok ibu, dia ngayun-ayunkan ke aspal sampai berapi-api," tutur Didik.
"Nah, kita spontanitas melihat kejadian seperti itu kan ada kekhawatiran juga kasihan ada korban yang lain, setelah itu saya serempet, bukan saya tabrak ya. Saya serempet dari bumper sebelah kiri, saya kenakan knalpot motor terus dia ke buang ke kiri di depan Metro Square Mertoyudan. Habis dia jatuh, kita balik langsung karena takut nanti ada salah, lapor ke Polsek Mertoyudan," ujarnya.
Saat melapor di Polsek Mertoyudan tersebut, pihaknya menyebutkan baru saja menyerempet pengendara sepeda motor yang membawa sajam. Ia mengajak personel Polsek Mertoyudan untuk mengecek lokasi kejadian.
"Pihak Polsek Mertoyudan langsung sigap. Kita berempat sama petugas dari Polsek ke tempat kejadian," kata Didik.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Didik berharap kejadian serupa jangan terulang kembali di Magelang maupun daerah lain.
"Kok terjadi pada diri saya seperti ini, ngalami seperti itu kan ya sangat prihatin sekali jangan sampai terulang lagi. Kasihan sebagai anak-anak remaja di bawah umur, semoga orang tua selalu menjaga, dikasih bimbingan yang baik, komunikasi dengan orang tua yang baik. Belajar yang sungguh-sungguh demi masa depan. Jangan sampai terulang seperti itu," pintanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolresta Magelang Kombes Ruruh Wicaksono mengatakan penanganan kasus dua pemotor itu terus dilanjutkan. Pemeriksaan sudah dilakukan dan nantinya selesai pemberkasan akan dikirim ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Magelang.
"Kita punya waktu penahanan kan satu minggu, kemudian perpanjangan delapan hari. Jadi harus gerak cepat karena harus segera diproses sidang dan diputus karena anak-anak," kata Ruruh.
Saat disinggung apakah ada temuan baru dalam penanganan kasus tersebut, Ruruh mengaku pihaknya mendapat pengakuan dari pelaku.
"Saya tanya kenapa kalian seperti ini. Mereka menjelaskan bahwa ada fenomena usia-usia yang menunjukkan jati diri. Terlebih lagi sekarang ini era media sosial. Makanya, saya sampaikan mereka ternyata punya akun-akun di luar yang sekolah ketahui membuat akun, kemudian dijadikan ini sebagai wadah untuk menantang satu sama lain. Kita akan meningkatkan patroli cyber dan lain-lain," ujar Ruruh.
"Setelah mereka di kantor polisi menyampaikan hanya iseng-iseng, hanya main-main, hanya jaga diri, semua seperti itu. Nggak ada yang ngomong mau cari musuh, nggak berani. Tapi, diawali dengan tantangan satu sama lain," pungkasnya.