Pelat nomor Jeep Rubicon yang dipakai Mario Dandy Satriyo (20) ketika menganiaya David (17) ternyata palsu. Pelat tersebut telah diganti oleh Shane Lukas Rotua (19) atas perintah Dandy.
Dilansir detikNews, Rabu (1/3/2023), saat menganiaya David, Mario tampak menggunakan Rubicon dengan nopol B-120-DEN. Belakangan terungkap nopol tersebut telah dipalsukan. Pelat aslinya B-2571-PBP.
Polisi memastikan hal itu usai melakukan cek fisik kendaraan di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. "Untuk menghindari e-tilang katanya," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Jumat (24/2/2023), dikutip dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut kuasa hukum Shane, Happy SP Sihombing, penggantian pelat nopol tersebut atas permintaan Mario.
"Mobil Rubicon ini juga pernah dipakai sebelum kejadian ini. Satu lagi bahwa kata bapaknya ini (ayah Shane) yang mengganti pelat nomor itu juga dipaksa sama Dandy, ' Shane ganti pelat nomor'. Jadi yang disuruh ganti pelat nomor itu, yang menyuruh itu si Dandy," kata Happy.
Happy menjelaskan, Shane mengaku kepada ayahnya bahwa dia sempat menolak perintah Mario.
"Kuasa hukum dapat informasi atas perbincangan dengan bapaknya, bapaknya menerangkan itu tadi yang saya bilang. Dia ditelepon (oleh Mario Dandy), dia tidak mau, Shane cerita ke bapaknya, bapaknya nyampaikan ke kami," ujar Happy.
Happy berencana menemui Shane untuk memperoleh informasi kronologi faktanya seperti apa.
"Itulah cerita yang disampaikan, kita nanya ini gimana kejadiannya sebenarnya, seperti itu. Jadi nanti kami akan menanyakan kepada Shane langsung gimana kronologi faktanya, pra kejadian, kejadian, dan pasca kejadian," imbuhnya.
Tanggapan Kuasa Hukum Shane Mengenai Miras di Mobil Rubicon
Berdasarkan observasi detikcom di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (28/2) pukul 16.27 WIB, terlihat sebuah botol miras terletak di dashboard tengah mobil Rubicon milik Mario yang terparkir di halaman belakang Polres Metro Jaksel.
Kuasa hukum Shane, Happy SP Sihombing, mengatakan Shane tidak pernah mabuk. Ketika penganiayaan terjadi, ia tidak terpengaruh alkohol. Happy menyakini botol miras itu bukan milik Shane.
"Tidak terpengaruh alkohol, karena Shane tidak pernah minum alkohol," ujar Happy.
"Karena dia disuruh Mario, dia nggak tahu apa yang ada di dalamnya itu, itu punya siapa, tapi yang jelas itu bukan punya Shane, kalau ada di situ ada minuman atau apa ya," imbuh dia.
Artikel ini telah tayang di detikNews dan ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat di detikcom.
(dil/sip)