Detik-detik Pembunuhan Siswi SMP 'Open BO' Sukoharjo, Korban Dipukuli-Dicekik

Detik-detik Pembunuhan Siswi SMP 'Open BO' Sukoharjo, Korban Dipukuli-Dicekik

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Rabu, 08 Feb 2023 12:11 WIB
Tersangka Nanang Tri Hartanto (21), saat melakukan adegan prarekonstruksi kasus pembunuhan siswi SMP open BO, di Desa Pandeyan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (8/2/2023).
Tersangka Nanang Tri Hartanto (21), saat melakukan adegan prarekonstruksi kasus pembunuhan siswi SMP 'open BO', di Desa Pandeyan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (8/2/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Sukoharjo -

Penyidik Satreskrim Polres Sukoharjo menggelar prarekonstruksi kasus pembunuhan siswi SMP 'open BO' di Kabupaten Sukoharjo. Ada sejumlah fakta yang terungkap dalam prarekonstruksi itu. Berikut kronologinya.

Prarekonstruksi itu digelar di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan di lahan kosong di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol. Sebanyak 32 adegan diperagakan tersangka Nanang Tri Hartanto (21) saat dia menghabisi nyawa ERJ.

Adegan pertama diawali dengan kedatangan pelaku dan korban di lahan kosong itu. Mereka berboncengan motor Yamaha Mio A-2295-VW sekira pukul 18.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mulai dari tersangka dan korban datang, memarkirkan motor, melakukan beberapa adegan menggunakan pisau dan obeng. Itu sesuai yang ditemukan penyidik saat pemeriksaan," kata Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Teguh Prasetyo kepada wartawan usai prarekonstruksi, Rabu (8/2/2023).

Teguh mengatakan tersangka saat itu berdalih hendak mencari rokok lalu mencari jalan pintas hingga sampai ke lokasi. Sesampainya di lokasi, korban turun dari motor. Keduanya sempat merokok bersama.

ADVERTISEMENT

Saat itu korban diduga mulai merasa khawatir sehingga dia mengirim pesan singkat melalui WhatsApp ke pacarnya.

"Dari prarekonstruksi ini tidak ada cek-cok, hanya diajak merokok bersama. Mungkin korban sudah merasa tidak enak. Pacar korban saat diperiksa sempat menerima WhatsApp yang intinya dia (korban) ketakutan, dia ada di tengah sawah gelap, termasuk dikirimi share location," ungkap Teguh.

Setelah mengirim pesan itu, mulut korban dibekap tersangka. Dada korban lalu ditikam menggunakan pisau sebanyak 3 kali. Pisau tersebut kemudian patah.

Korban pun jatuh tersungkur. Tersangka dengan sekuat tenaga memukul wajah korban sebanyak empat kali mengenai pipi kiri, dagu kiri, leher tengah, dan telinga kanan.

Korban yang masih bisa berdiri lalu mencoba berlari ke arah timur dan dikejar tersangka. Korban sempat melawan dengan mencakar wajah pelaku hingga mengalami luka lecet. Tersangka kemudian membanting dan mencekik korban.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Melihat korban sudah tak berdaya, Nanang mengambil obeng dari motor dan menusukkan sebanyak lima kali pada leher dan sekali ke pipi.

Korban sempat diseret ke semak-semak. Setelah itu pelaku mengambil barang berharga milik korban berupa HP dan uang tunai Rp 600 ribu, lalu meninggalkan korban.

"Tadi ditemukan bukti baru, yakni patahan pisau. Saat olah TKP awal, kita baru menemukan gagang pisaunya. Pagi ini dari keterangan warga sekitar menemukan patahan pisau yang tertutup batu," ujar Kasatreskrim.

Dari kronologi kejadian sendiri, pertemuan korban dan tersangka bermula dari pesan MiChat. Keduanya sempat bertemu di sebuah hotel di Kecamatan Kartasura, dan korban dibawa ke indekos pelaku untuk melakukan hubungan intim.

"Prarekonstruksi kita fokuskan di TKP ini, karena perbuatannya di sini. Kalau TKP awal hanya rangkaian cerita pertemuan tersangka dan korban. Mungkin saat rekonstruksi bersama JPU, apabila dibutuhkan, akan dilakukan dari awal TKP," pungkas Teguh.

Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.



Hide Ads