Sederet Kisah Pilu Istri Pembunuh Siswi SMP 'Open BO' Dipaksa Jadi PSK

Round-Up

Sederet Kisah Pilu Istri Pembunuh Siswi SMP 'Open BO' Dipaksa Jadi PSK

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 04 Feb 2023 07:50 WIB
Garis polisi (police line) dilarang melintas
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Ari Saputra
Sukoharjo -

Istri pembunuh siswi SMP Solo, Nanang Tri Hartanto (21), yakni MG (18) mendatangi Polres Sukoharjo. Dia dimintai keterangan terkait kasus yang menjerat suaminya.

Kepada polisi, dia menceritakan penderitaan yang dialaminya selama menjadi istri Nanang. Hal itu membuat dia terpaksa kabur ke luar Jawa.

Diketahui, Nanang saat ini menjadi seorang tersangka pembunuhan. Dia membunuh seorang siswi SMP di Sukoharjo setelah mengencaninya di kos

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini sederet pengakuan pilu MG selama dua tahun menikah.

Menikah di Usia Belia

Pasangan Nanang dan MG berasal dari Jogja. MG dinikahi Nanang di usianya yang masih sangat belia, yaitu 16 tahun.

ADVERTISEMENT

Semula, tidak ada masalah dalam rumah tangga mereka. Namun setelah usia perkawinan satu tahun, MG mulai mendapat perlakukan buruk dari suaminya.

"Saya setiap hari di-KDRT, setelah pernikahan berjalan satu tahun," ucapnya di Polres Sukoharjo, Jumat (3/2/2023).

Pernah Menggelandang

Tidak hanya menerima perlakukan yang buruk, MG juga pernah diajak hidup menggelandang di jalanan oleh suaminya.

Pasangan asal Jogja itu sudah dua tahun terakhir tinggal di Kartasura. MG menuturkan awalnya mereka hidup menggelandang.

Saat masih hidup di jalanan, Nanang bekerja sebagai manusia silver. Karena sudah memiliki cukup uang, mereka akhirnya memutuskan untuk sewa kamar kos.

Dipaksa Jadi PSK

Setelah tinggal di sebuah kos, penderitaan MG belum berakhir. Dia justru dipaksa menjadi PSK oleh suaminya.

"Di Kartasura sudah dua tahun. Saya disuruh kerja terus, dia nggak mau kerja, alasannya malas panas gitu," kata MG

Tak hanya itu, Nanang mengharuskan istrinya bekerja dan harus bisa menghasilkan uang Rp 1 juta per harinya. Nanang pun menjual istrinya dan bertugas sebagai muncikari.

"Sudah 1,5 tahun saya kerja kayak gitu (prostitusi), atas perintah suami. Uang saya setorkan ke suami. Dia mengantar dan menunggu saya di hotel, dia kayak muncikari," ujarnya.

Alami KDRT hingga Lari ke Kalimantan

Perlakuan kasar tidak hanya diterima oleh MG. Anak mereka juga tidak luput dari kekerasan.

Ternyata anak mereka juga pernah ditendang oleh Nanang. Video Nanang melakukan kekerasan kepada anaknya itu sempat viral di media sosial.

MG menuturkan aksi Nanang menendang anaknya itu dilakukan pada bulan November 2022 lalu, di tempat kos mereka di kawasan Kecamatan Kartasura.

"Anak pernah ditendang dia. Penyebabnya karena telur asinnya dimakan anaknya, dia bangun tidur terus marah," ujarnya.

Kekerasan yang terus menerus diterima menjadikan MG tidak tahan dan memilih lari bersama anaknya ke Kalimantan.




(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads