Seorang siswi SMP di Solo (14) ditemukan tewas dibunuh di lahan kosong di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, 24 Januari 2023 lalu. Gadis itu tewas dibunuh teman kencan yang dikenalnya lewat aplikasi MiChat.
Pelakunya Nanang Tri Hartanto (21), pria yang sehari-hari bekerja sebagai manusia silver di kawasan Kartasura. Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap pelaku. Hanya berselang sehari, Nanang diamankan polisi.
Istri Nanang, M (18), buka suara soal sosok suaminya yang tega membunuh siswi SMP itu. Pria itu dikenal temperamental dan sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta sosok pembunuh siswi SMP Solo itu:
1. Sering KDRT
M mengungkap suaminya itu sering melakukan kekerasan terhadap dia dan anaknya yang masih bayi. M yang kesal sempat memvideokan perilaku Nanang terhadap buah hatinya.
Dalam video itu terlihat Nanang memukuli anaknya hingga menangis histeris. Video ini beredar viral dan dibenarkan oleh M.
"Kalau anak saya dianggapnya nakal, ganggu bapaknya, pasti dipukul," ucap M saat dihubungi detikJateng, Senin (30/1/2023).
2. Video Penganiayaan Diviralkan Istri
Beberapa pekan kemudian, Nanang ditangkap polisi karena membunuh nyawa siswi SMP di Sukoharjo. Usai suaminya ditangkap M pun mengunggah video suaminya yang tengah menganiaya anaknya.
"Saya kecewa sama dia, biar untuk pembelajaran (upload video)," ujarnya.
3. Lecehkan Mertua
M juga mengungkap suaminya itu juga melecehkan ibunya. Peristiwa itu terjadi saat dia meninggalkan suaminya ke Kalimantan Timur.
Kala itu Nanang meminta ibu mertuanya menemani dia di Kartasura untuk menggantikan posisi M. Nanang meminta ibu mertuanya itu bekerja, bahkan dia juga melecehkan ibu M.
"Ibu saya dilecehkan. Tangannya disekap, dia melakukan tindakan seksual," ujarnya.
4. Bakal Dipolisikan soal KDRT-Pelecehan
M mengungkap dia berencana melaporkan suaminya atas tuduhan KDRT dan pelecehan. Dia berharap suaminya jera.
M pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Polres Sukoharjo untuk pelaporan kasus ini. Sebab, dia masih berada di Kalimantan Timur.
"Nanti tetap saya kasih tambahan dugaan KDRT dan pelecehan seksual orang tua saya," kata M.
"Saya masih melakukan koordinasi dengan Polres Sukoharjo. Untuk kapannya ke Sukoharjo saya masih menunggu dulu," sambung M.
(ams/sip)