Polisi Ungkap Motif Pemuda di Rejosari Kendal Aniaya Tetangga hingga Tewas

Polisi Ungkap Motif Pemuda di Rejosari Kendal Aniaya Tetangga hingga Tewas

Saktyo Dimas R - detikJateng
Senin, 06 Feb 2023 22:01 WIB
Pelaku penganiayaan tetangga hingga tewas di Rejosari, Kendal, Jateng.
Pelaku penganiayaan tetangga hingga tewas di Rejosari, Kendal, Jateng. Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng.
Kendal -

Abdul Jaelani, pelaku penganiayaan yang menewaskan korbannya di Rejosari Kendal, masih menjalani pemeriksaan di mapolsek Kangkung. Pelaku mengaku tega menganiaya tetangganya lantaran sakit hati dengan ucapan anak korban.

Kapolres Kendal AKBP Jamal Alam mengatakan motif pelaku tega menganiaya kedua korban hingga salah satunya tewas lantaran punya rasa dendam terhadap anak korban. Pelaku merasa sakit hati karena diejek oleh anak korban yang namanya E. Kedua korban yang tidak lain adalah orang tua E dianggap menghalang-halangi pelaku saat mencari anak korban.

"Pelaku ini punya dendam dengan anak korban yang namanya E. Kemudian pelaku mencari E tapi dihalangi kedua korban saat itu pelaku emosi dan nekad menganiaya keduanya," kata Kapolres Kendal, AKBP Jamal Alam saat ditemui detikjateng, Senin (6/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua korban dipukul di bagian kepala oleh pelaku, korban Ismaliyah dipukul sebanyak dua kali dan Masud dipukul sebanyak tiga kali. Korban Masud meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Weleri.

"Korban Masud dan Ismaliyah dipukul di bagian kepala, Masud dipukul tiga kaki dan Ismaliyah dipukul dua kali. Masud meninggal saat menjalani perawatan di RSI Weleri," pungkasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Abdul Jaelani mengatakan sebelum mendatangi rumah korban sempat pesta minuman keras bersama enam orang temannya.

"Ya saya memang minum miras dulu sebelum ke rumah korban tepatnya sebelum kejadian. Saya minum sama teman-teman yang jumlahnya enam orang," kata Pelaku, Abdul Jaelani saat diperiksa petugas.

Setelah terasa mabuk, pelaku meninggalkan teman-temannya dan mendatangi rumah korban untuk mencari anak korban yang berinisial E.

"Kondisi saya sudah mabuk pak, saya datangi rumah korban untuk cari anaknya Sobirin yang namanya E. Saya datang sendiri saja nggak ajak teman-teman," terangnya.


Dengan membawa batu berukuran besar, pelaku mendatangi rumah korban dan melemparkan batu tersebut ke kaca rumah depan korban hingga pecah.

"Pas menuju ke rumah korban, saya bawa batu besar dan saya lempari kaca rumahnya pakai batu besar itu. Kaca rumah depannya pecah," jelasnya.

Selengkapnya di halaman berikutnya....

Kemudian Masud dan Ismaliyah keluar rumah dan terjadi keributan yang membuat pelaku emosi dan memukul kepala Ismaliyah sebanyak dua kali. Melihat istrinya dipukul, Masud marah dan melawan pelaku namun nahas pelaku membalasnya dengan memukul kepala Masud sebanyak tiga kali.

"Setelah kaca rumah pecah, Masud dan istrinya keluar rumah sambil marah-marah. Saya emosi terus saya pukul istrinya sebanyak dua kali. Masud lalu melawan saya dan saya pukul kepalanya sebanyak tiga kali," ungkapnya.

Pelaku mengaku mempunyai masalah dengan anak korban yang berinisial E namun karena orang tuanya ikut campur, pelaku emosi dan menganiayanya hingga tewas.

"Saya sebenarnya hanya punya masalah sama anaknya tapi karena kedua korban ikut campur dan saya juga lagi mabuk. Korban yamg coba menghalangi saat saya mau mencari anaknya dengan emosi ya saya pukul keduanya," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(apl/ahr)


Hide Ads