Delapan orang ibu guru SMK Negeri di Kabupaten Boyolali, menjadi korban dugaan penipuan oleh sales alat masak. Mereka kepincut dengan demo alat masak yang diperagakan sejumlah sales yang datang ke sekolah tersebut.
Akibatnya, 8 emak-emak itu pun mengalami kerugian total Rp 9,6 juta. Merasa ketipu, para korban akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Boyolali Kota.
"Iya. Dia (Sales) menawarkan micro cooker. Lalu mengadakan demo di ruang guru SMK tersebut. Mereka (para guru) nggak kenal (salesnya). Ada 8 guru yang membeli kemudian transfer ke nomor rekening yang diberikan. Tapi ditunggu-tunggu nggak datang barangnya," kata Kapolsek Boyolali Kota, AKP Joko Winarno, kepada para wartawan Kamis (2/2/2023).
Kejadian bermula saat sekolah didatangi sejumlah sales pada Jumat, 27 Januari 2023 pagi. Para sales tersebut mempromosikan micro cooker dengan merek yang sudah cukup terkenal. Mereka juga mendemonstrasikan penggunaan alat masak tersebut.
Kepincut dengan barang yang diperagakan oleh sang sales akhirnya delapan guru pun memesan alat tersebut. Harga satu micro cooker senilai Rp 1,2 juta.
Siang harinya, 8 guru tersebut lantas mengumpulkan uang untuk membayar pesanan. Kemudian uang kolektif senilai Rp 9,6 juta dibayarkan dengan ditransfer melalui nomor rekening yang sudah diberikan. Barang dijanjikan tiba di sekolah pada sore harinya.
Namun ditunggu-tunggu barang yang dipesan itu tak datang-datang. Bahkan hingga kasus itu dilaporkan ke Polisi pada Rabu (1/2/2023), barang juga belum tiba.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan," tandasnya.
(apl/ahr)