Pengakuan Guru Ngaji di Batang Pelaku Pelecehan Seks Santri-santrinya

Pengakuan Guru Ngaji di Batang Pelaku Pelecehan Seks Santri-santrinya

Robby Bernardi - detikJateng
Jumat, 06 Jan 2023 12:59 WIB
Kantor Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Batang, Jumat (6/1/2023).
Kantor Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Batang, Jumat (6/1/2023). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Batang -

Seorang guru ngaji di Kabupaten Batang, pria inisial M (28) ditangkap polisi atas dugaan pencabulan terhadap sejumlah santrinya. Begini pengakuan pelaku kepada polisi.

"Kita telah meningkatkan status dari pelaku ke tersangka pada M. Masih dilakukan pemeriksaan intensif oleh kita," jelas Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo, kepada detikJateng di kantornya, Jumat (6/1/2023).

Yorisa mengungkapkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual terhadap sembilan santrinya. Aksi bejat itu dilakukan di luar jam mengajar sebagai guru ngaji dan guru rebana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengakuannya cukup alot dan berbelit-belit. Tapi sementara ini, diakui sembilan anak. Berdasarkan keterangan pelaku, dari sembilan orang ini berbeda perlakuannya," jelasnya.

"Dilakukan di dua lokasi. Di Pantai Depok dan di salah satu tempat kos milik keluarganya. Di pantai, biasanya para korban ini diajak jalan-jalan dulu, diberi jajan dan disuruh mainan game HP milik tersangka. Korban semua di bawah umur," lanjut Yorisa.

ADVERTISEMENT

Yorisa menyebut pihaknya masih mendalami kasus ini. Tidak menutup kemungkinan jumlah korban lebih dari pengakuan pelaku saat ini.

"Ya pengakuannya sembilan. Masih kita dalami lagi, karena dimungkinkan lebih dari itu," jelasnya.

"Untuk berapa lamanya, masih kita dalami. Kita masih mendalami pemeriksaan ke para korbannya, sejak kapan perlakuan itu dilakukan oleh tersangka," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang guru ngaji di Kabupaten Batang, ditangkap polisi atas dugaan pencabulan terhadap sejumlah santrinya. Jumlah korban yang melapor ke polisi dan jumlahnya hingga hari ini bertambah menjadi delapan orang.

"Jumlah korban yang melapor hingga siang ini melapor ada delapan. Kita masih membuka, dimungkinkan korban terus bertambah. Kita buka posko di P2TP2A Batang juga," kata Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo, kepada detikJateng, Jumat (6/1).

Polisi berharap para korban bersedia melapor. Yorisa mengatakan para korban diperiksa secara tertutup dan didampingi psikolog. Pendampingan juga dilakukan hingga kondisi psikis korban membaik.

Sebelumnya, seorang guru ngaji di Batang, M (28) diamankan polisi pada Kamis (5/1) sore. Terungkapnya kasus ini berawal dari salah satu korban yang mengeluh sakit dan bercerita kepada orang tua tentang apa yang dia alami. Akhirnya orang tua korban mengadu ke polisi dan disusul para korban lainnya yang terungkap.

Menurut pengakuan para orang tua korban, anaknya dicabuli dengan modus pelaku mengiming-imingi jajan kepada korban.




(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads