Di Persidangan, Istri Kopda Muslimin Sebut Suaminya Jadi Pengamanan Parkir

Di Persidangan, Istri Kopda Muslimin Sebut Suaminya Jadi Pengamanan Parkir

Afzal Nur Iman - detikJateng
Rabu, 14 Des 2022 15:26 WIB
Istri Kopda Muslimin, Rina Wulandari, mengenakan kursi roda saat bersaksi pada sidang di PN Semarang, Rabu (14/12/2022).
Istri Kopda Muslimin, Rina Wulandari, mengenakan kursi roda saat bersaksi pada sidang di PN Semarang, Rabu (14/12/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Istri Kopda Muslimin, Rina Wulandari menyebut bahwa suaminya memiliki berbagai penghasilan selain dari gaji. Salah satunya yang disebut oleh Rina adalah pengamanan parkir.

"Jaga parkiran, di depan Paragon, sama event-event burung," kata Rina saat bersaksi di persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Jalan Siliwangi, Semarang, Rabu (14/12/2022).

Ketua majelis hakim kemudian memastikan apakah yang dimaksud Rina adalah pengamanan parkir di sekitar mal itu. Rina pun membenarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya," jawabnya.

Rina mengungkap berbagai penghasilan suaminya. Selain gaji, Kopda Muslimin memiliki penghasilan lain dari usaha membuat kandang burung dan ternak burung murai.

ADVERTISEMENT

Hakim mengatakan hal itu ditanyakan untuk meluruskan isu-isu yang berkembang. Kemudian hakim juga menanyakan apakah Rina tahu perkenalan suaminya dengan pelaku percobaan pembunuhan itu. Rina pun mengaku tidak tahu.

Dalam sidang ini, duduk sebagai terdakwa adalah Sugiono alias Babi, Ponco Aji Nugroho, Supriyono alias Sirun, dan Agus Santoso alias Gondrong. Keempatnya didakwa pembunuhan berencana atas percobaan pembunuhan terhadap Rina.

"Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 Jo Pasal 53 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP," kata jaksa penuntut umum Gilang Prama Jasa di PN Semarang, Selasa (6/12).

Sebagai informasi, Rina Wulandari menjadi korban percobaan pembunuhan yang diotaki suaminya sendiri di depan rumahnya, Jalan Cemara 3, Banyumanik, Semarang pada Senin (18/7). Rina mendapat dua kali tembakan dan hingga kini kondisinya belum pulih.

Perselingkuhan diduga menjadi motif Kopda Muslimin melakukan aksinya. 10 hari menghilang, Kopda Muslimin ditemukan tewas di rumah orang tuanya karena diduga minum racun.




(rih/ahr)


Hide Ads