Terpopuler Sepekan

Kasus Munir-Mirna di Balik Skenario Pembunuhan Sekeluarga di Mertoyudan

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 03 Des 2022 08:30 WIB
Lokasi penemuan tiga mayat sekeluarga di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Solo -

Kasus pembunuhan Munir hingga kasus kopi sianida Mirna diklaim menjadi inspirasi pembunuhan sekeluarga di Mertoyudan, Dhio Daffa Swadilla (22). Pelaku tega membunuh kedua orang tuanya dan kakaknya gegara sakit hati.

"Yang meninggal dunia adalah keluarga terdekatnya, orang tuanya dan kakak kandungnya sendiri. Ternyata yang bersangkutan menjelaskan, belajar dari kasus-kasus yang pernah terjadi, di mana kasus yang menggunakan zat kimia, antara lain kasus Munir, waktu itu meninggal karena zat kimia arsenik," kata Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun saat ditemui di Polresta Magelang, Jumat (2/12/2022).

"Kedua kasus yang terjadi di Jogja beberapa waktu lalu, yang mana ada sate yang diolesi zat kimia berupa sianida dan juga kasus Mirna, menggunakan sianida yang dicampurkan ke dalam kopi," sambungnya.

Polisi pun mengungkap rencana pembunuhan Abas Ashar (58), Heri Riyani (54), dan anak sulungnya Dhea Chairunnisa (24) telah dirancanakan sejak pertengahan November. Dhio bahkan sudah dua kali mencoba meracuni keluarganya itu.

"(Rencana pembunuhan) Sudah dari lama, dari percobaan pembunuhan pertama maupun pembunuhan yang kedua dan berhasil hingga korban meninggal dunia. Sejak tanggal 15 November lalu, terkait percobaan pembunuhan pertama," jelasnya.

"Karena tidak berhasil, merencanakan kembali dan juga membeli zat kimia lain yang memiliki efek yang mematikan," imbuh Sajarod.

Kepada polisi Dhio mengaku nekat membunuh keluarganya karena sakit hati. Dhio pun merancang pembunuhan kedua orang tua dan kakaknya dengan menyiapkan mobil pinjaman.

"Menurut keterangan dari pemilik kendaraan, menyampaikan nomor registrasi atau nomor polisi kendaraan tersebut bukan sebagaimana yang ada di TKP. Yang mana di situ tertulis K 17 DA. Ternyata setelah kami lakukan pengecekan juga tidak teregister. Yang benar adalah AA 1168 S, terang Sajarod.

Sajarod menuturkan pelat nomor mobil Toyota Innova itu sengaja dipalsukan tersangka pembunuhan tiga orang sekeluarga itu. Kepada pemilik mobil, pria pengangguran itu berdalih menggunakan mobil itu untuk mengantar bosnya.

"Ya, palsu karena itu pun sesuai permintaan daripada yang bersangkutan, si pelaku. Dengan alasan, untuk mengantar pimpinannya yang pada saat itu, menurut dia bekerja di PT KAI," ujar Sajarod.

Selengkapnya di halaman berikut....



Simak Video "Video Geger 4 Bocah Dirantai di Boyolali, Dititipkan ke Tersangka untuk Ngaji"

(ams/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork