Banjir di sejumlah titik di Kota Semarang menyebabkan kemacetan parah di jalan-jalan utama, terutama di Jalan Arteri Soekarno Hatta, Jalan Majapahit, dan Kawasan Gayamsari. Antrean kendaraan disebut mengular hingga 5-6 kilometer sejak siang hingga malam.
Hal ini disampaiakn Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto. Ia mengatakan, kepadatan di jalur arteri itu merupakan imbas dari genangan air di sejumlah kawasan sekitar.
"Jalan arteri Soekarno Hatta macet karena dampak banjir di Gajah dan Medoho. Itu menyebabkan kendaraan dari beberapa arah menumpuk ke arteri. Panjang kemacetan sampai 5-6 kilometer," kata Endro saat dihubungi detikJateng, Selasa (28/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJateng pukul 19.00 WIB, kemacetan parah juga terjadi di Jalan RA Kartini arah Gayamsari, Kelurahan Karangtempel, Kecamatan Semarang Timur. Tampak arus lalu lintas menuju Gayamsari tersendat.
Salah satu pengendara yang melintas, Umi (28), mengaku terjebak macet hingga setengah jam di Jalan RA Kartini tersebut. Ia mengatakan, jalan tersebut sudah macet sejak sore tadi.
"Macet banget, ini lagi nunggu teman karena masih terjebak di belakang. Dari Sambirejo sampai sini bisa 30 menit, macetnya parah. Kayaknya karena di Soekarno Hatta dan Majapahit dua-duanya padat," keluh Umi saat ditemui di minimarket setempat.
Hal serupa dialami Ana (33), warga Pedurungan. Ia mengalami kemacetan saat melintas di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Pedurungan. Ia mengaku, kemacetan sudah terasa sejak keluar rumah pukul 13.30 WIB dan baru bisa keluar dari kemacetan di daerah Medoho sekitar pukul 18.00 WIB.
"Jadi saya keluar rumah 13.30 WIB dari Pedurungan Tengah terus keluar ke Soekarno Hatta ke arah Jalan Majapahit itu terpantau berhenti antrean mobil. Kemudian saya diarahkan ke kanan ke arah Soetta yang ke Tlogosari karena ke kiri sudah nggak mungkin bisa," ungkapnya kepada detikJateng.
"Terus saya ke kanan di perempatan Soetta di Palebon itu mulai padat. Kemudian pelan-pelan dari situ sampai ke sekitar Kampung Kecil mulai macet di sana, cuma maju sedikit berhenti," lanjutnya.
Ana mengatakan, kemacetan bisa mencapai 2,5 kilometer. Selama itu, ia pun tidak terlihat petugas yang mengatur lalu lintas di beberapa simpang yang padat.
"Kondisi kemacetan betul-betul tidak bisa bergerak dan sangat disayangkan saya tanya ke pengendara lain yang memutuskan untuk mematikan mesin, sampai depan tidak ada petugas yang mengatur lalu lintas," tuturnya.
"Macetnya karena semua arah mau jalan dan tidak ada yang mengarahkan, tidak ada yang mengatur sehingga stuck di lampu merah dan butuh waktu untuk mengurai," lanjutnya.
Kemacetan yang dirasakan Ana di Jalan Soekarno-Hatta juga sempat mengular di pertigaan Woltermonginsidi. Jalan tersebut merupakan alternatif bagi yang menghindari banjir Pantura Kaligawe.
Pengguna jalan lainnya, Wawan (30) mengatakan dia melintas dari arah tol Solo-Semarang menuju Pedurungan. Ia mengaku terjebak macet hingga 1,5 jam sebelum keluar di pintu tol Gayamsari.
"Itu saya hitung 1,5 jam itu baru bergerak 1,5-2 kilometer. Itu kalau saya lihat di sosial media karena kemacetan di dalam kota Semarang, ada banjir. Terus di Pantura kan sedang banjir," ungkapnya.
"Yang biasanya dari exit tol Gayamsari ke Pedurungan Tengah cuma 15 menit, ini udah 2 jam lebih," lanjutnya.
Ia mengatakan, selama di dalam tol, beberapa petugas sudah melakukan pembukaan pembatas jalan di tengah bagi pengendara yang ingin putar balik dan memakai jalan alternatif lainnya.
"Tapi saya memang memaksakan lewat Gayamsari, di Google itu cuman katanya kemacetan sampai tujuan saya ke Pedurungan itu cuman 40 menit, tapi nyatanya sudah 1 setengah jam terjebak macet," ungkapnya.
Ia pun mengimbau warga Kota Semarang untuk lebih baik tak keluar rumah karena banyak titik di Kota Semarang yang macet sejak siang tadi.
"Kalau untuk saat ini saya lihat di sosial media nggak ada jalan yang lancar. Jadi kalau jalan alternatif pun juga susah. Pesannya lebih baik di rumah aja," ungkapnya.
Sementara salah satu warga Palebon, Eca (23), warga Palebon, menyebut kemacetan di Jalan Majapahit arah Demak sudah terjadi sejak siang.
"Jalan Majapahit arah ke Demak macet dari tadi siang, macetnya sampai Gayamsari. Kalau di arteri banjir di depan USM sama terowongan, kalau Majapahit nggak banjir tapi macet banget," ungkapnya kepada detikJateng.
(aap/afn)











































