Pelaku pembunuhan wanita hamil yang mayatnya ditemukan dalam kondisi telanjang di Pantai Ngrawe Kabupaten Gunungkidul Selasa (15/11) lalu, ERW (24), tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan 2016. Polisi menyebut ERW sudah merencanakan pembunuhan itu sejak September 2022.
Dirangkum dari liputan detikJateng pada Jumat (18/11), berikut sederet fakta seputar kasus pembunuhan wanita berinisial RN (25) oleh ERW dan temannya, AA (37). ERW dan AA warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Adapun korban, RN, warga Kecamatan Banyuurip, Purworejo.
1. UNS Ancam DO Tersangka ERW
Saat dihubungi detikJateng, Ketua Komite Etik UNS Sunny Ummul Firdaus mengatakan pihaknya sedang menelusuri pemberitaan mengenai mahasiswanya yang diduga melakukan pembunuhan di Pantai Gunungkidul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah ada laporan bahwa tersangka memang mahasiswa kami," kata Sunny, Jumat (18/11/2022). Menurutnya, ERW masih tercatat sebagai mahasiswa angkatan 2016.
Pihak kampus mengedepankan praduga tak bersalah dalam penanganan kasus pidana yang menjerat mahasiswanya. Namun, proses sanksi etik bisa mulai dilakukan meski proses hukum masih berjalan.
Jika dugaan pembunuhan itu terbukti di pengadilan, ERW bisa terkena sanksi berat. "Bisa sampai dikeluarkan dari kampus (drop out atau DO)," katanya.
2. Pelaku Sebut Korban Bukan Pacarnya
Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri membenarkan bahwa korban hamil akibat hubungannya dengan ERW. "Betul (RN mengandung anak hasil hubungannya dengan ERW)," kata Edy saat dimintai konfirmasi detikJateng via pesan singkat, Kamis (17/11) lalu.
Namun, ERW menampik bahwa RN adalah pacarnya. Kepada polisi, ERW mengaku hanya berteman dengan RN.
"Berteman sejak 2019, jumpa saat magang. Jadi bertemu saat magang di salah satu SMK semester 7 dan menjalin hubungan teman dekat menurut pengakuannya," ungkap Edy.
Edy tidak bisa memastikan jika keduanya merupakan sepasang kekasih. "Tidak ada (kekasih), TTM (teman tapi mesra), tidak ada hubungan percintaan. Saat dimintai keterangan, pelaku mengaku kalau RN ada rasa terhadapnya," katanya.
"ERW mahasiswa UNS, kalau RN sudah lulus," imbuh Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Mahardian Dewo Negoro, Kamis (17/11) lalu.
Rencana pembunuhan di Gunung Kawi Jatim ada di halaman selanjutnya...
3. Rencana Pembunuhan di Gunung Kawi
Edy mengungkapkan, ERW sebelumnya sempat berencana membunuh RN di Gunung Kawi, Jawa Timur. "Upaya pembunuhan sebelumnya di Gunung Kawi Jawa Timur, tapi tidak berhasil," katanya.
Kasat Reskrim Dewo menambahkan, ERW merencanakan pembunuhan sejak Minggu (13/11/2022).
"Rencana di Gunungkidul hari Minggu dan yang pertama di Gunung Kawi akhir bulan September. Modusnya ke Gunung Kawi sempat keliling ke dukun cari keselamatan padahal niatnya menggugurkan tapi RN tidak mau," ucapnya.
4. Pembunuhan di Pantai Kukup
Dengan mobil rental dari Banjarsari, Solo, dua pelaku dan korban tiba di Pantai Kukup Gunungkidul pada Selasa (15/11) dini hari. Di gardu atau saung Pantai Kukup, ERW mengajak RN melakukan ritual dengan alasan demi kesehatan bayinya. Dalam ritual itu, ERW menyuruh korban telanjang.
"Tujuannya sebenarnya ke pantai, jadi sudah ada tiga pantai yang dituju. Pantai pertama banjir, di Krakal ada orang tidak jadi, dan AA hafal medan lalu dibawa ke Kukup, tepatnya di saung (tebing) Pantai Kukup," ujar Edy.
5. Diduga Masih Hidup Saat Dibuang ke Laut
Polisi menyebut RN sempat melawan ketika dibekap ERW saat ritual di gardu pandang Pantai Kukup. ERW lalu meminta temannya, AA, untuk memegangi tubuh korban. Selanjutnya, korban dibekap lagi hingga lemas.
"Karena saat dibekap (dalam posisi) berdiri sempat berontak keduanya jatuh dan pelaku meminta bantuan temannya dan dilecehkan itu karena kondisi korban telanjang," kata Dewo, Kamis (17/11).
Setelah korban lemas, ERW mengangkat tubuh korban. Namun, ERW memposisikan badan korban agak ke bawah agar terbentur anak tangga di gardu pandang Pantai Kukup.
"Ada lagi upaya pelaku ini pada saat mengangkat itu kan ada semacam tangga, itu sengaja badannya korban diturunkan agar terbentur-bentur," ujarnya.
Selanjutnya, barulah korban digulingkan dari tebing Pantai Kukup. Hasil autopsi menyebut ada cairan dalam paru-paru korban.
"Kita tidak bilang meninggal atau tidak (saat digulingkan dari tebing pantai), tapi dari hasil autopsi ada cairan di paru-paru. Jadi ada kemungkinan pada saat dibunuh itu belum sepenuhnya meninggal, mungkin cuma lemas dan si pelaku (ERW) sendiri juga mengatakan masih mendengar napas (korban saat menggulingkan tubuhnya)," ucap Dewo.