Aipda Aziz Lupi digerebek warga saat berduaan di dalam rumah bersama istri anggota TNI. Sebelum digerebek, warga mengepung rumah tersebut agar oknum polisi itu tidak kabur.
"Sebelum digerebek, warga sudah mengepung rumah itu agar tidak kabur," kata Ketua RT setempat, Zainal Arifin (32) saat ditemui detikJateng di kediamannya, Kamis (10/11/2022).
Untuk diketahui, peristiwa penggerebekan itu terjadi pada 17 Februari 2022. Saat itu Aipda Aziz dan istri TNI itu tertangkap basah sedang berduaan di dalam rumah milik istri TNI yang terletak di Desa Banyuasin Separe, Kecamatan Loano, Purworejo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya mereka sedang berdua di dalam rumah itu saat digerebek," imbuhnya.
Zainal menjelaskan, sebelum penggerebekan dilakukan, saat itu ia dan beberapa warga tengah berjaga di pos ronda. Karena punya kewajiban mengambil beras jimpitan di setiap rumah warga, mereka pun berkeliling mengambil jimpitan sambil ronda.
"Waktu itu hari Rabu malam Kamis sekitar pukul 23.30 WIB ada beberapa rumah yang belum diambil (jimpitannya) yang daerah rumahnya Mbak (menyebut nama istri TNI), terus saya yang keliling ambil termasuk di rumahnya Mbak (menyebut nama istri TNI)," imbuhnya.
Saat mengambil beras jimpitan di rumah istri TNI tersebut, Zainal melihat sepeda motor matik terparkir di belakang rumah. Merasa tidak mengenal pemilik motor tersebut, akhirnya ia menceritakan perihal itu kepada warga lain di pos ronda. Karena curiga, akhirnya mereka kembali mengecek keberadaan motor tersebut.
Setelah yakin bahwa sepeda motor tersebut bukan milik istri TNI maupun suaminya, Pak RT yang waktu itu hanya ditemani empat warga kemudian menginformasikan kepada warga lain.
Singkat kata, rumah itu akhirnya diam-diam dikepung oleh warga. Beberapa warga ada yang mengecek ke dalam kamar melalui lubang angin.
"Ya karena curiga, kemudian ada warga yang memanjat untuk mengecek di dalam kamar ada siapa. Setelah dilihat dari ventilasi ternyata ada laki-laki bersama Mbak (menyebut nama istri TNI) dan itu bukan suaminya," paparnya.
Takut warga tidak bisa menjaga emosi dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Zainal kemudian menghubungi Kadus setempat, Yulianto, untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. Setelah berembuk, akhirnya Yulianto memanggil orang tua istri TNI yang tinggal tak jauh dari rumahnya.
"Dari pada kesalahan, kami kemudian ke rumah orang tua Mbak (menyebut nama istri TNI) dan menceritakan apa yang terjadi. Akhirnya bapaknya Mbak (menyebut nama istri TNI) sendiri yang mengetuk pintu rumah anaknya. Bapaknya keluar menyatakan bahwa benar ada laki-laki lain, itu bukan warga sini dan bukan suami anaknya," tutur Yulianto menambahkan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
"Terus kami sama pak RT juga masih mengamankan yang bersangkutan sampai subuh, setelah dari rumah Mbak (menyebut nama istri TNI) dibawa ke rumah Babinsa sini. Setelah Pak Kapolsek datang baru yang bersangkutan dibawa ke Polres," ucapnya melanjutkan.
Ia tidak menyangka jika yang digerebek malam itu adalah sosok Bhabinkamtibmas yang selama ini dikenal baik. Meski sempat kaget, namun kasus tersebut harus diselesaikan secara hukum.
"Pak Aziz saya kenal, tugasnya bukan Bhabinkamtibmas di desa kami tapi desa yang lain. Meski bukan Bhabin sini tapi banyak warga yang tahu, sering juga ndampingi Pak Kapolsek, orangnya baik. Saya kaget ternyata pas digerebek dicek malah Pak Aziz," imbuhnya.
Kasus perselingkuhan Aipda AL dengan istrinya ini pun dilaporkan Sertu A ke polisi dengan nomor LP/B/69/IX/2022/SPKT/Polres Purworejo/Polda Jateng tertanggal 7 September 2022 tentang peristiwa perzinahan. Kasus ini kini berproses di kejaksaan. Sementara Aipda AL saat ini sudah dipecat dari Kepolisian.
"Untuk sanksi pidana ada yaitu perzinahan yang dilakukan yang bersangkutan di tanggal 7 September 2022 dan ini sedang diproses sudah tahap satu di kejaksaan. Apabila berkas itu sudah P-21 maka yang bersangkutan akan kita kirim bersama barang bukti ke kejaksaan," paparnya.