Keluarga PNS Semarang Korban Mutilasi Minta Kasus Korupsi Alih Aset Diusut

Keluarga PNS Semarang Korban Mutilasi Minta Kasus Korupsi Alih Aset Diusut

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 03 Nov 2022 17:00 WIB
Keluarga Iwan PNS Semarang menunjukkan surat yang akan dikirimkan ke Presiden Jokowi, Kamis (3/11/2022).
Keluarga Iwan PNS Semarang menunjukkan surat yang akan dikirimkan ke Presiden Jokowi, Kamis (3/11/2022). (Foto: dok. detikJateng)
Semarang -

Surat permohonan keadilan kasus mutilasi PNS Bapenda Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo bakal dikirim hari ini. Dalam surat itu, selain meminta kasus pembunuhan Iwan diusut, pihak keluarga juga meminta agar kasus korupsi alih aset Pemkot Semarang dituntaskan.

Sebelum dikirimkan ke Istana Negara, surat itu dibacakan anak sulung Iwan, Theresia Alvita Saraswati di Gereja Santo Ignatius Loyola Banjardowo, Genuk, Semarang, Kamis (3/10/2022).

"Bersama dengan surat terbuka ini kami memohon Bapak Presiden Joko Widodo dapat memberikan arahan kepada jajaran menteri atau kepala lembaga yang terkait untuk menyelesaikan kasus hukum baik yang melibatkan almarhum berkenaan dengan pemeriksaan polisi sebelum wafatnya almarhum maupun yang berkaitan dengan penghilangan nyawa almarhum," katanya.

Iwan Saksi Kasus Korupsi

Seperti diketahui Iwan dinyatakan hilang pada 24 Agustus atau sehari jelang pemeriksaan kasus dugaan korupsi. Iwan hilang pagi hari lengkap dengan seragam PNS dan motornya yang berpelat merah.

Kasus itu merupakan laporan masyarakat terkait dugaan adanya korupsi alih aset hibah tanah milik PT KDAL atau BSB di Kecamatan Mijen kepada Pemkot Semarang. Selain isu korupsi, belakangan, isu motif jabatan juga mengemuka.

Diberitakan sebelumnya, pengacara keluarga Iwan, Yunantyo Adi Setyawan menyebut bila Iwan mendapat promosi jabatan Kepala Bidang 2 Bapenda Semarang atau Bidang Penetapan Pajak Bapenda Semarang.

"Dan mestinya yang perlu didalami di sini juga kan sebetulnya kalau hanya orang ingin jabatan mungkin nggak sampai ke sana, apakah ada motif lain di balik menginginkan jabatan itu sehingga, barang kali, belum tentu juga yah, menginginkan sampai menghilangkan nyawa itu," katanya saat ditemui awak media di Gedung DPRD Jateng, Senin (31/10).

Yunantyo atau Yas menyatakan bahwa kemungkinan ada motif ekonomi lain di baik itu semua. Terlebih, jabatan yang dikabarkan akan diberikan ke Iwan yakni Kabid 2 Penetapan Pajak Bapenda Semarang memiliki kewenangan besar.

"Apakah ada motif lain misalnya motif-motif ekonomi atau motif terkait pajak di situ karena jabatan itu kan terkait penutupan pajak, apakah ada motif ekonominya di balik itu, apakah ada kaitannya dengan wajib pajak tertentu sehingga dia menginginkan itu, dan apakah ada relasinya dengan peristiwa kematian itu, dan ini semua masih didalami saya rasa kita tunggu dulu saja karena kita harus berhati-hati yah dalam mendalami itu," jelasnya.




(apl/aku)


Hide Ads