Polisi Ungkap Kaitan Dukun dan Jabatan di Kasus Mutilasi Iwan PNS Semarang

Polisi Ungkap Kaitan Dukun dan Jabatan di Kasus Mutilasi Iwan PNS Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 01 Nov 2022 17:01 WIB
perdukunan
Ilustrasi perdukunan. Foto: Fuad Hasim
Semarang -

Kepolisian membenarkan soal sosok dukun yang jadi saksi pembunuhan PNS Bapenda Semarang, Iwan Boedi Prasetijo, berkaitan dengan permintaan jabatan. Polisi masih mendalami saksi-saksi agar misteri kasus tersebut cepat terungkap.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan nama dukun berinisial MK itu muncul karena disebut dalam percakapan antar saksi yang berhubungan dengan korban.

"Dukun atas nama MK diperiksa dalam kaitannya nama yang bersangkutan tersebut dalam komunikasi para saksi," kata Donny di kantornya, Selasa (1/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Donny menjelaskan, pengumpulan keterangan dan bukti terus dilakukan sehingga muncul dugaan-dugaan motif, mulai dari kasus korupsi yang mana Iwan harusnya memberikan keterangan, hingga masalah jabatan dan hubungan pribadi.

"Saksi dengan dukun itu terkait permohonan untuk menjabat di suatu jabatan tertentu. Dengan itu terjadi komunikasi, di mana diminta dukun ini untuk menjaga. Kaitannya dengan korban, dugaan, dari saksi yang diperiksa. Jabatan tersebut awalnya direkomendasikan untuk korban," ungkap Donny.

ADVERTISEMENT

Hal itu senada dengan apa yang diungkapkan oleh pengacara keluarga Iwan, Yunantyo Adi Setyawan yang akrab disapa Yas. Dia mengatakan dukun itu diperiksa terkait promosi jabatan Iwan yang diinginkan oleh seseorang.

"Belakangan ada informasi di mana ada pihak lain yang menginginkan jabatan itu, kemudian dia berinteraksi dengan orang pinter ini," kata Yas di Gedung DPRD Jateng, Senin (31/10).

"Dan pilihan yang disampaikan ke orang pinter ini hanya menyebut dia ingin satu jabatan itu, nggak ada jabatan lain," sambung Yas.

Sementara itu, Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari belum merespons saat detikJateng berupaya meminta konfirmasi berkaitan dengan info rekomendasi jabatan untuk Iwan itu.

Untuk diketahui, Iwan hilang sejak 24 Agustus 2022 dan ditemukan tewas mengenaskan di tanah kosong kawasan Marina Semarang pada 8 September 2022. Tubuhnya hangus tidak utuh bersama motornya.

Ada 30 saksi dari warga sipil yang sudah diperiksa polisi. Sementara itu Pomdam IV/Diponegoro memeriksa dua anggotanya yang diduga ada kaitan dengan kematian Iwan. Namun pihak Pomdam menyebut belum ada bukti keterlibatan dua anggotanya.




(dil/apl)


Hide Ads