Sebelum ikut membunuh Yosua, ada empat hal yang dilakukan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E. Mulai dari menyanggupi permintaan untuk menembak Sambo hingga berdoa.
Hal itu terungkap dalam surat dakwaan yang dibacakan jaksa, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022). Berikut ini 4 hal yang dilakukan Bharada E setelah Ferdy Sambo menyuruhnya menembak Yosua:
1. 'Siap Komandan'
Jaksa mengatakan, awalnya Ferdy Sambo meminta Ricky Rizal Wibowo untuk menembak Yosua. Namun, Ricky Rizal mengaku tidak sanggup.
"'Kamu berani nggak tembak Dia (Yosua)?', dijawab oleh Ricky Rizal Wibowo 'tidak berani Pak, karena saya nggak kuat mentalnya Pak', kemudian Ferdy Sambo mengatakan kepada Ricky Rizal Wibowo 'tidak apa-apa, tapi kalau dia (Yosua) melawan, kamu backup saya di Duren Tiga', dan perkataan Ferdy Sambo tersebut tidak dibantah oleh Ricky Rizal Wibowo sebagaimana jawaban sebelumnya," kata jaksa membacakan surat dakwaan.
Ferdy Sambo kemudian meminta Ricky memanggilkan Richard Eliezer dan menanyakan hal yang sama kepada Bharada E. Hal itu dijawab dengan Bharada E dengan siap.
"Selanjutnya Ferdy Sambo mengutarakan niat jahatnya dengan bertanya kepada Richard Eliezer Pudihang Lumiu 'berani kamu tembak Yosua?', atas pertanyaan Ferdy Sambo tersebut lalu Richard Eliezer Pudihang Lumiu menyatakan kesediaannya 'siap komandan'," lanjut jaksa.
2. Isi Amunisi Glock 17
Bharada E kemudian mengisi senjata apinya, Glock 17, dengan tambahan amunisi. Amunisi itu diberikan Ferdy Sambo usai Bharada E menyanggupi untuk menembak Yosua.
"Ferdy Sambo langsung menyerahkan 1 (satu) kotak peluru 9 mm kepada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, disaksikan oleh Putri Candrawathi," kata jaksa.
Jaksa mengatakan, amunisi tersebut dipersiapkan Ferdy Sambo saat Ricky Rizal turun ke lantai satu untuk memanggil Richard Eliezer. Ferdy Sambo lalu meminta Richard menambahkan amunisi itu ke senjata apinya. Saat itu hanya ada 8 butir peluru dalam senjata Richard.
"Saat itu amunisi dalam Magazine Saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang semula berisi 7 (tujuh) butir peluru 9 mm ditambah 8 (delapan) butir peluru 9 mm, selanjutnya Richard Eliezer Pudihang Lumiu memasukkan peluru satu persatu ke dalam Magazine pada senjata api Glock 17 Nomor seri MPY851 miliknya untuk mengikuti permintaan Ferdy Sambo tersebut," papar jaksa.
Richard lantas menambah amunisi senjatanya sesuai dengan perintah Ferdy Sambo.
Tentang Richard mengokang senjata dan berdoa, ada di halaman berikutnya...
Simak Video: Tulisan Tangan Permohonan Maaf Bharada Eliezer yang Ditulis di Rutan
(dil/ams)