Pemeriksaan menggunakan lie detector atau detektor kebohongan terhadap tiga saksi kasus kematian PNS Bapenda Kota Semarang Paulus Iwan Boedi Prasetijo sudah keluar. Secara lisan tidak ada kebohongan dalam keterangan yang sudah disampaikan di awal.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, untuk saksi AGS ketika dites menggunakan lie detector hasilnya tidak ada kebohongan. Sementara hasil pemeriksaan saksi DWK belum keluar karena kondisi badan kurang sehat.
"Hasil pemeriksaan lie detector ini kita baru dapatkan secara lisan, itu terhadap pemeriksaan si DWK tidak dapat disimpulkan karena yang bersangkutan sedang dalam keadaan tidak sehat. Sementara keterangan AGS adalah artinya kira-kira tidak ada masalah, datar, tidak berbohong," kata Irwan di kantornya, Senin (17/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu untuk saksi AG Portal, Irwan menjelaskan ada perubahan keterangan yang signifikan. Semula AG Portal menyampaikan detail siapa yang dia temui di TKP, namun kemudian dia mengaku sama sekali tidak tahu. Dari pemeriksaan lie detector, kesaksian AG Portal yang pertama (saat menyampaikan detail siapa yang dia temui) diketahui tidak berbohong.
"Kemudian, terhadap keterangan AG Portal, kita basic-nya pemeriksaan. Kita sodorkan pemeriksaan terhadap yang menjadi acuan pemeriksaan lie detector, itu pemeriksaan pertama, itu artinya kan sesuai dengan pernyataan pertama," tegasnya.
Irwan juga menjelaskan, AG Portal merupakan saksi kunci kasus pembunuhan Iwan Boedi. Dalam pemeriksaan awal, AG Portal mengaku bersama tiga orang di lokasi kejadian kawasan Marina Semarang.
"Artinya membenarkan keterangan saksi pertama dan kedua 'selain saya', menurut AG Portal, ketika itu ada tiga orang lagi yang dia kenal salah satunya inisial H dan dua orang yang berpostur tegap. Itulah keterangan awal yang diberikan ke kami," lanjutnya.
Namun, Irwan menyebut keterangan AG berubah setelah diperiksa Pomdam IV/Diponegoro. Kini polisi tengah melakukan pendalaman terhadap (keterangan) AG.
"Semua keterangan ini dibantah oleh saudara AG Portal ketika yang bersangkutan diperiksa di Pomdam," ujarnya
"Sehingga sekarang ini kita terus melakukan pendalaman ke AG portal karena keterangannya tidak konsisten, selalu berubah dari setidaknya tiga kali pemeriksaan secara formil di-BAP itu pernyataannya selalu berubah," sambungnya.
Untuk diketahui, Iwan Boedi dilaporkan hilang 24 Agustus 2022, kemudian ia ditemukan tewas di lahan kosong kawasan Marina Semarang pada 8 September 2022. Kondisinya terbakar 100 persen dan tidak utuh bersama dengan motornya.
(apl/dil)