Pemeriksaan anggota TNI terkait kasus mutilasi PNS Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo, terus dilakukan. Kodam IV/Diponegoro mengungkap sejumlah fakta terbaru seputar pemeriksaan anggota TNI ini.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut ada tiga anggota TNI diperiksa soal kasus ini. Pemeriksaan dilakukan dengan status saksi.
"Kami memeriksa tiga sejauh ini. Inisialnya saya agak lupa, tapi memang kebetulan ada tiga (anggota TNI)," kata Jenderal Andika saat ditemui di UGM, Rabu (12/10) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait hal ini, Pomdam IV/Diponegoro kemudian menggelar konferensi pers, Kamis (13/10). Beberapa fakta baru terungkap dalam konferensi pers ini.
1. Pomdam Sebut 2 TNI Diperiksa
Danpomdam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi mengatakan ada dua anggota TNI yang berstatus terperiksa atau saksi dalam kasus tewasnya PNS Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo. Dua anggota TNI itu dari satuan Pomdam IV/Diponegoro.
"Yang dari TNI itu 2, bukan 3. Memang yang diduga polisi tersangka itu kan 3, yang anggota TNI itu inisialnya saudara AG dan saudara AR, yang satu itu (inisialnya) HRD, itu sipil," kata Rinoso di Markas Pomdam IV/Diponegoro, Jalan Yos Sudarso, Tawangsari, Semarang, Kamis (13/10/2022).
2. Dua TNI Terperiksa Perwira dan Bintara
Kolonel Rinoso Budi mengungkap keduanya merupakan perwira dan bintara.
"Ada perwira, ada bintara," ujar Rinoso.
3. Awal Dua Oknum TNI Dicurigai
Rinoso menyebut kecurigaan itu disampaikan pihak kepolisian kepada dirinya pada 19 September lalu. Hal itu berdasar hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi.
"Kapolres menyampaikan informasi ke kami bahwa ada anggota TNI yang terlibat dalam pembunuhan ASN. Dari Polres memberikan informasi yang pertama adalah cell dump, hasil tracking BTS (Base Transceiver Station) di sekitar TKP tanggal 24 Agustus tahun 2022, itu saat kejadian," kata Rinoso.
Namun demikian, hal itu terutama cell dump masih perlu didalami. Menindaklanjuti hal itu, Pomdam IV/Diponegoro langsung melakukan penyelidikan awal.
4. Hasil Pemeriksaan CCTV
Kemudian, yang menjadi dugaan awal keterlibatan anggota TNI itu adalah adanya rekaman CCTV. Di sana terdapat rekaman diduga AG menggunakan motor melintas sebelum korban di jalur yang sama.
"Dilihat dari gambar di bawah diduga tersangka yang anggota TNI AG itu melintas di tower Marina dekat dengan TKP pada 24 Agustus 2022 pukul 07.12 WIB pagi. Ini dari jauh terus kita close up kemudian yang kedua sebelah kanannya ini diduga korban melintas di tower Marina pukul 07.24 WIB. Selisih beberapa menit saja, 12 menit," ucapnya.
Namun, setelah diperiksa ternyata orang yang dimaksud bukanlah anggota TNI. Pemotor yang melintas itu, menurut penyidik Pomdam merupakan pegawai Binus School yang sedang berangkat kerja.
"Ini kami jelaskan gambar yang tadi CCTV yang diduga anggota TNI AD ternyata setelah dicek ternyata saudara Dwi Evadianto, pegawai Binus School. Sudah kita BAP juga kita periksa dan memang yang bersangkutan sekitar jam 7 sekian melintas berangkat kerja ke Binus School dengan kondisi sama persis," ujarnya.
Kedua anggota TNI itu disebut orang dekat eks Walkot Semarang, simak di halaman selanjutnya...
5. Dua TNI Orang Dekat Walkot Semarang 2010
Terkait dengan sosok kedua anggota TNI tersebut, Danpomad IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi, keduanya disebut sebagai orang dekat mantan Wali Kota Semarang tahun 2010 yakni Sukawi Sutarip.
"Karena ini kan terkait korupsi tahun 2010 waktu itu Bapak Sukawi, dua orang ini memang dekat apalagi saudara AG ini istrinya (inisial NR) adalah keponakan Pak Sukawi," sambungnya.
6. Keterlibatan 2 TNI Masih Didalami
Sebagai informasi Iwan Boedi merupakan saksi kasus alih aset Pemkot Semarang pada tahun 2010. Ia, hilang pada 24 Agustus atau sehari jelang pemeriksaan sebagai saksi dan ditemukan tewas pada 8 September.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah pembunuhan itu berkaitan dengan kasus korupsi yang terjadi tahun 2010 itu.
"Ada hubungan memang tapi untuk arah pembunuhan belum ada bukti permulaan yang cukup," katanya.
7. Pomdam Periksa 26 Saksi
Pomdam IV/Diponegoro memeriksa 26 saksi terkait kasus pembunuhan PNS Bapenda Pemkot Semarang. TNI ikut melakukan penyelidikan karena ada dua oknum TNI yang saat ini berstatus saksi.
Danpomdam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi mengatakan pemeriksaan 26 saksi itu sudah rampung tanggal 24 September 2022 dan hasilnya sudah diserahkan ke atasan termasuk ke kepolisian.
"Seperti diketahui, sampai saat ini kami sudah memeriksa 26 saksi dan hari Sabtu, 24 September selesai. Kemudian Senin, 26 September 2022 hasil penyelidikan kami serahkan kami kirim ke atas," kata Rinoso di kantornya, Kamis (13/10).
Para saksi yang diperiksa yaitu masyarakat sipil dan juga dua anggota TNI, berinisial AG dan HR. Sebelumnya disebutkan ada tiga anggota diperiksa sebagai saksi, ternyata satu orang yaitu HRD adalah masyarakat sipil.
"Jadi kami selalu berusaha untuk objektif apalagi mengingat ini Polisi Militer. Kita mengungkap, bukan membela," pungkas Rinoso.