Ade Armando dipolisikan buntut pernyataan yang menyebut Aremania sebagai suporter sok jago dan berujung kontroversi. Beberapa Aremania mengaku siap menyambut kedatangan Ade Armando ke Kota Malang untuk menjalani pemeriksaan polisi.
"Ya, kami tunggu kedatangan Ade Armando di Malang. Aremania sendiri perlu melihat kejantanan Ade Armando, bilamana kemarin dia koar-koar seenaknya sendiri, ketika dipanggil polisi, kok memohon dilakukan (pemeriksaan) via zoom," ujar Koordinator Aremania DC Danny Agung Prasetyo kepada detikcom, seperti dilansir detikJatim, Jumat (14/10/2022)
Danny yang merupakan pihak pelapor, menilai Ade Armando bukan orang yang perlu mendapat perlakuan spesial. Menurutnya, Ade Armando bisa diperiksa di Malang bukan melalui Zoom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dia minta BAP penyidik via Zoom itu baru pertama kali saya dengar dan ini juga buat saya heran, apakah penyidik mau melakukan dengan sistem Zoom?" tanya Danny.
Meski begitu, Danny tetap menyerahkan keputusan kepada polisi. Dia memahami polisi yang berhak menentukan lokasi pemeriksaan Ade Armando.
"Tapi itu semua tergantung pada pihak penyidik. Saya yakin penyidik akan bergerak profesional melakukan semuanya sesuai SOP," terangnya.
Sementara itu, Aremania lain, Ambon Fanda menambahkan, dia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib. Dia mengaku lebih memilih untuk fokus pada usut tuntas mencari penyebab kematian ratusan orang dalam Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya, 1 Oktober 2022.
"Itu kan tugase kepolisian untuk melakukan pengamanan, jika dia (Ade Armando) merasa terancam (saat akan datang ke Malang). Mayoritas Aremania lebih fokus usut tuntas, dibandingkan ngurusi orang-orang seperti Ade Armando," tegasnya.
Sebelumnya, Ade Armando mengaku siap diperiksa polisi setelah dilaporkan oleh Aremania. Namun dosen Universitas Indonesia (UI) itu mengaku takut untuk datang ke Malang dan akan meminta kepada polisi agar pemeriksaan dilakukan via zoom.
"Kalau saya akan diperiksa, saya memilih jarak jauh aja. Mungkin pakai Zoom kali ya. Kalau saya harus ke Malang, saya nggak berani sekarang. (Alasan) keamanan. Saya nggak tahulah seberapa berisikonya. Daripada terjadi apa-apa, saya memilih pemeriksaan jarak jauh saja," kata Ade, Rabu (12/10).
(sip/sip)