Pomdam Ungkap Alibi 2 Oknum TNI Terperiksa Kasus Mutilasi PNS Semarang

Pomdam Ungkap Alibi 2 Oknum TNI Terperiksa Kasus Mutilasi PNS Semarang

Afzal Nur Iman - detikJateng
Kamis, 13 Okt 2022 16:19 WIB
Seorang PNS Semarang tewas terbakar dan ditemukan di semak-semak di kawasan Marina, Semarang. Kondisi tubuh jenazah juga dalam keadaan mengenaskan.
TKP penemuan mayat Iwan PNS Semarang di kawasan Marina, Semarang. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Pomdam IV/Diponegoro ikut melakukan penyelidikan terkait kasus mutilasi PNS Bapenda Pemkot Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo, buntut dugaan diperiksanya dua oknum TNI. Dalam hasil penyelidikan sementara, Pomdam mendapat informasi waktu kejadian Iwan dibakar dan alibi dua oknum TNI terperiksa.

"Informasinya (Iwan) dibakar tanggal 25 (Agustus) sore, itu berdasar penyelidikan," kata Dampomdam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi saat jumpa pers di kantornya, Kamis (13/10/2022).

Diketahui, tanggal 25 Agustus adalah sehari setelah Iwan dilaporkan menghilang. Hal itu juga menjadi salah satu alibi dua oknum TNI yakni inisial AG dan HR tidak terlibat. Sebab di waktu itu, keduanya tidak berada di Semarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang bersangkutan ada di Batang, itu yang saudara AG. Saudara HR ada di Pati, itu di antaranya 26 saksi yang kita periksa, ya memang dari keterangan saksi memang ada di sana," jelasnya.

Usai penyelidikan yang dilakukan Pomdam, Rinoso menyebut belum ada bukti yang cukup untuk menyatakan kedua anggota TNI itu terlibat dalam kasus pembunuhan dan mutilasi Iwan PNS Semarang. Hingga kini pihaknya sudah memeriksa 26 saksi termasuk istri AG berinisial NR.

ADVERTISEMENT

"Kesimpulannya sampai saat ini belum ada bukti permulaan yang cukup adanya keterlibatan oknum TNI. Namun sekali lagi, kita tetap melaksanakan penyelidikan. Kami berharap dari cell dump kemudian koordinasi ke provider. Kita tidak punya IT, itu yang punya kepolisian. Semoga ada titik terang siapa pelaku," ungkapnya.

Hasil penyelidikan Pomdam juga sudah diserahkan kepada Puspomad sebagai atasan dan juga yang membantu penyelidikan ini. Selain itu hasil penyelidikan awal ini juga sudah dikoordinasikan ke polisi.

"Di samping itu kita serahkan ke institusi Polri, dalam hal ini Polda Jateng dan Polrestabes Semarang. Sebagai bahan koordinasi melaksanakan penyelidikan lebih lanjut," imbuhnya.




(rih/aku)


Hide Ads