Danpomdam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi menyebut dua anggota TNI AD berinisial AG dan HR diperiksa terkait pembunuhan mutilasi PNS Bapenda Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo. Dalam penjelasannya, Rinoso mengungkap sosok TNI AG sempat dikira mendatangi lokasi karena rekaman CCTV.
"Ini kami jelaskan gambar yang tadi CCTV yang diduga anggota TNI AD ternyata setelah dicek ternyata saudara Dwi Evadianto, pegawai Binus School. Sudah kita BAP juga kita periksa dan memang yang bersangkutan sekitar jam 7 sekian melintas berangkat kerja ke Binus School dengan kondisi sama persis," kata Rinoso di Markas Pomdam IV/Diponegoro, Jalan Yos Sudarso, Tawangsari, Semarang, Kamis (13/10/2022).
Rekaman yang dimaksud Rinoso yakni penampakan sosok pemotor yang melintas menuju TKP selisih 12 menit setelah korban. Rinciannya yakni sosok yang sempat dikira TNI AG itu melintas di tower Marina pada 24 Agustus 2022 pukul 07.12 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini dari jauh terus kita close up, kemudian yang kedua sebelah kanannya ini diduga korban melintas di tower Marina pukul 07.24. Selisih beberapa menit saja, 12 menit," jelasnya.
Hingga akhirnya diketahui sosok tersebut ternyata bukan TNI AG, melainkan Dwi Evadianto.
Polisi Dalami Dugaan Keterlibatan TNI
Polda Jawa Tengah masih mendalami dugaan keterlibatan dua anggota TNI yang berstatus terperiksa atau saksi dalam kasus tewasnya PNS Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi meminta masyarakat untuk bersabar.
"Itu masih kita dalami (dugaan terlibat anggota TNI), kita bersama-sama dengan Kodam, bersama-sama untuk mendalami. Yang jelas Kodam akan ekspos ya," kata Luthfi kepada wartawan seusai konferensi pers illegal mining di Mako Brimob Pati, hari ini.
Luthfi meminta masyarakat untuk bersabar. Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap dua anggota TNI yang berasal dari satuan Pomdam IV/Diponegoro.
"Mohon sabar karena lidik dan sidik itu merupakan seni, harus hati-hati, harus memenuhi kaidah hukum terkait dengan pembuktian," jelasnya.
Polisi pun mengklaim tidak ada kendala terkait penanganan kasus tewasnya PNS Semarang tersebut. "Tidak ada kendala, itu memang tugas kita," ungkap Luthfi.
"Ini kita tinggal mendalami terkait dengan tersangka yang masih proses lidik. Yang jelas saksi-saksi kita lakukan pemeriksaan," pungkas dia.
(sip/dil)