Sederet Fakta Ibu Tega Bunuh Anak Kandung di Sragen

Round-Up

Sederet Fakta Ibu Tega Bunuh Anak Kandung di Sragen

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 05 Okt 2022 07:06 WIB
Lokasi ibu bunuh anak kandung di Sragen.
Lokasi ibu bunuh anak kandung di Sragen. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Sragen -

Seorang ibu di Kabupaten Sragen, Suwarni (64), tega menghabisi anak kandungnya, Supriyanto (46). Berikut ini fakta-fakta terkait kasus pembunuhan tersebut.

Pembunuhan Terjadi Dini Hari

Kasi Humas Polres Sragen Iptu Ari Pujianto menyampaikan pembunuhan terjadi pada Selasa (4/10/2022) sekira pukul 01.00 WIB.

"Hubungan antara korban dan tersangka adalah anak ibu," kata Ari kepada detikJateng, Selasa (4/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembunuhan itu terjadi di rumah pelaku. Saat kejadian korban tengah tidur di sana.

Sempat Minta Tolong Tetangga Buang Jasad Korban

Usai menghabisi nyawa anaknya yang bekerja sebagai buruh bangunan itu, pelaku meminta tolong kepada tetangganya untuk membantu membuang jasad korban.

ADVERTISEMENT

"Pelaku mengatakan kepada saksi bahwa korban sudah dibunuh oleh pelaku. Dan pelaku meminta tolong pada saksi untuk membantunya membuang jenazah korban ke aliran Sungai Mungkung yang berada di belakang rumah (TKP)," jelas Ari.

Mengetahui aksi keji pelaku, tetangganya itu pun menolak membantu membuang jasad korban ke sungai. Kemudian salah satu saksi meminta tolong kepada tetangganya dan melapor ke polisi.

Penuturan Saksi

Ketua RT setempat, Suwarno (56), mengatakan usai melakukan pembunuhan tersebut, pelaku memanggil saudara dan dirinya. Saat diinterogasi, Suwarni mengaku telah membunuh anaknya.

"Saya sampai di sini, gagang cangkul sudah patah. Dia bilang 'wau kulo pacul (tadi saya cangkul)', tapi dengan gagang atau besinya saya nggak tahu. Lalu dipukul dengan batu," kata Suwarno kepada wartawan, Selasa (4/10).

Suwarno mengatakan, selama ini korban dan pelaku dikenal baik di mata masyarakat. Suwarni sendiri dikenal sebagai tukang sayur keliling.

Dulunya, korban tinggal bersama istrinya di Cantel, Sragen Kota. Tetapi karena sudah pisah ranjang, Supriyanto lalu kembali ke rumah ibunya.

"Sudah 3 bulan lalu tinggal di sini. Tidur di dalam nggak boleh, bolehnya tidur di luar, karena hubungan tidak baik. Ada konflik apa, saya nggak tahu," ujarnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

Hasil Pemeriksaan Sementara Polisi

Wakapolres Sragen Kompol Iskandar mengatakan, dari pemeriksaan sementara, Suwarni mengaku tidak merencanakan pembunuhan terhadap anak kandungnya.

Diketahui, peristiwa pembunuhan ini terjadi Senin (3/10) tengah malam. Saat itu, tersangka melihat korban tengah tertidur di teras rumahnya. Tersangka menganiaya korban dengan bongkahan batu cor dan cangkul.

"Saat memukul dengan batu cor tersebut, tersangka sambil mengatakan 'selamat jalan le'," kata Iskandar saat pers rilis di Mapolres Sragen, Selasa (4/10).

Korban yang sudah tewas, kemudian dibungkus tersangka dengan tikar yang digunakan anaknya tidur. Dia kemudian menghubungi anak nomor duanya yang berada di Jakarta, untuk memanggilkan saudaranya agar datang ke rumah.

Tak selang lama, datang saudara pelaku bernama Harni dan Soman. Keduanya diminta untuk membuang jasad korban ke aliran Sungai Mungkung yang berada di belakang rumah.

"Saksi takut dan memberitahukan ke warga. Lalu dilaporkan ke polisi, dan kami mengamankan tersangka," jelasnya.

Pelaku Menyesal

Tersangka saat ini masih diperiksa pihak kepolisian. Iskandar mengatakan kondisi tersangka tidak mengalami gangguan kejiwaan.

"Pemeriksaan sampai saat ini, ibu korban menyesal. Tapi dia secara sadar ada niat membunuh anaknya," kata Iskandar.

Akibat perbuatannya tersebut, tersangka terancam terjerat Pasal 338 KUHP atau Pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Dari pasal yang disangkakan, polisi tidak menerapkan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

"Kita belum menemukan ini sudah direncana, karena barang bukti yang digunakan ada di sekitaran TKP, atau belum disiapkan sebelumnya," ujarnya.

Motif Pembunuhan

Wakapolres Sragen Kompol Iskandar mengungkapkan motif ibu bunuh anak kandung tersebut.

"Motifnya masih kita dalami, karena saat ini masih proses pemeriksaan. Tapi untuk motif sementara, korban sering membuat malu karena ada laporan dari warga suka mencuri, tidak nurut, dan sering memarahi ibunya," kata Iskandar saat konferensi pers di Mapolres Sragen, Selasa (4/10).

Iskandar mengatakan, korban pernah ditangkap polisi karena kasus perjudian. Selain itu korban juga disebut sering mencuri. Menurut Iskandar, hal itulah yang membuat ibunya malu.

Sebelum kejadian pembunuhan itu, Iskandar mengungkapkan, korban dan tersangka sering ribut. Korban selalu marah apabila diingatkan oleh tersangka.

"Sebelum kejadian tidak ada cekcok, tapi ibu dan anak ini sering ribut," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads