Kisah Tragis Kerangka Ayu Selisha Ditemukan dalam Septic Tank di Bantul

Sorot Balik Jateng

Kisah Tragis Kerangka Ayu Selisha Ditemukan dalam Septic Tank di Bantul

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 04 Okt 2022 06:30 WIB
Foto Ayu Shelisa semasa hidup, Jumat (27/12/2019).
Foto Ayu Shelisa semasa hidup, Jumat (27/12/2019). Foto: Dok Ayu Lelisa
Solo -

Bertahun-tahun hilang, Ayu Selisha ditemukan sudah jadi kerangka di dalam septic tank. Kisah dugaan pembunuhan seorang perempuan di Kasihan Bantul pada sekitar tiga tahun lalu ini membuat geger.

Kerangka perempuan yang akrab disapa Sheli itu ditemukan di dalam septic tank rumah mertuanya di Dusun Karangjati, Bangunjiwo, Kasihan, Kabupaten Bantul, 22 Desember 2019.

Misteri Hilangnya Sheli

Sheli menikah dengan seorang pria asal Bantu, Edi Susanto, pada 2006. Setelah berkeluarga, Sheli tinggal di rumah mertuanya di Dusun Karangjati, Bangunharjo, Kasihan, Bantul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sejak 2010, keluarga tak pernah lagi mendengar kabar Sheli. Ibu Sheli, Anik Maidarningsih, berulang kali menanyakan keberadaan anaknya kepada menantu dan besannya.

"Ya bilangnya pergi, yang bilang keluarga sana (Edi). Tapi tidak pernah cerita pergi ke mana, cuma bilang Sheli pergi bawa uang Rp 300 ribu," kata Anik saat ditemui di rumahnya di Kampung Badran, Bumijo, Jetis, Kota Jogja, Kamis 26 Desember 2019.

ADVERTISEMENT

Keluarga terus mencari Sheli hingga bertahun-tahun berlalu. Namun hasilnya nihil.

"Sudah ada usaha mencari Sheli, sejak 2009, 2010, 2011, 2012 dan pertengahan 2013. Tidak ada kabar apapun," kata ayah tiri Sheli, Dwi Tedjo Pamungkas, di Badran, Jogja.

Teka-teki Mulai Tersibak

Misteri hilangnya Sheli baru tersibak setelah suaminya, Edi Susanto, tewas gantung diri pada 10 November 2019. Sebelum bunuh diri, Edi meninggalkan secarik surat tulisan tangan berbahasa Jawa.

Salah satu pesan dalam surat itu menyatakan kepergian Edi untuk 'menyusul' istrinya. Dari surat itulah teka-teki menghilangnya Sheli mulai terjawab, yaitu sudah meninggal.

Kerangka Sheli di Septic Tank

Hampir 1,5 bulan setelah Edi Susanto tewas, tepatnya pada Minggu sore, 22 Desember 2019, polisi menerima laporan adanya penemuan kerangka manusia dari warga yang sedang memperbaiki rumah di Dusun Karangjati, Kasihan, Bantul.

"Sekitar pukul 16.30 WIB ada laporan warga bahwa di septic tank rumah warga Karangjati ditemukan kerangka. Jadi pas mau diperbaiki malah menemukan kerangka," kata Kapolsek Kasihan Kompol Y Tarwoco, Minggu 22 Desember 2019 malam.

Dari hasil autopsi, yang dilakukan dua hari setelah penemuan kerangka, polisi mengatakan kerangka itu berjenis kelamin perempuan, usia di antara 20-40 tahun, dengan tinggi badan 153-163 cm. Pada hari yang sama, polisi mendatangi keluarga Sheli.

Akhirnya polisi mengungkap kerangka itu dipastikan Sheli dari dua barang yang masih melekat pada kerangkanya. Dua barang itu dikenali oleh orang tua Sheli.

Tentang firasat Ibu Sheli ada di halaman selanjutnya...

"Personel Polsek Kasihan saat koordinasi untuk tes DNA dengan orang tua Ayu Shelisa memperlihatkan bordir dan gelang hitam itu," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya kepada detikcom, Rabu 25 Desember 2019.

Firasat Ibu Sheli Lewat Mimpi

Sebelum kerangka Sheli ditemukan di dalam septic tank, ibunya, Anik, sudah mendapat firasat lewat mimpi.

"Saya dimimpeni (didatangi lewat mimpi) anak saya yang perempuan sudah lama, tapi saya masih ingat. Ya dia berdiri di pohon bambu ada jalan kecil, dia berdiri di situ. Dia bilang 'sing entuk moro mung ibu tok' (yang boleh datang cuma ibu saja)," kata Anik saat ditemui di kediamannya, Kamis 26 Desember 2019.

Maka itu saat ditanya polisi, Anik meyakini kerangka yang ditemukan di septic tank itu adalah anak kandungnya. "Saya jawab yakin 100% karena itu sudah sesuai dengan mimpi saya kalau anak saya ada di bawah pohon bambu," tuturnya.

Diduga Korban KDRT

Menurut saudara kembar Shelisa, Ayu Lelisha atau Leli, semasa hidupnya Sheli sering bertengkar dengan suaminya. "Kalau dulu, jujur (Sheli dan Edi) kerap bertengkar di depanku juga, sampai babak belur," kata Leli saat dihubungi wartawan, Jumat 27 Desember 2019.

Namun, Leli yang saat itu sedang hamil tua tidak berani melerai. Leli, yang saat dihubungi berada di Sumbawa NTB, juga menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Sheli pada akhir 2010.

"Terakhir dia ikut kerja sama aku di Pasar Malam Sekaten 2010, pas mau tahun baru 2011 itu (terakhir bertemu)," tuturnya. Namun di tengah PMPS 2010, Sheli kedapatan membolos.

Leli menghubungi Sheli, tapi nomor ponselnya tidak aktif. "Aku cari ke rumah suaminya. Suaminya bilangnya sudah kuantar ke rumah (orang tua Sheli di Jogja)," terangnya. Leli lantas membuat laporan polisi atas hilangnya Sheli ke Polsek Kasihan dan Polres Bantul pada 2011.

Kasus Rumit, Minim Saksi

Polisi menyebut kasus kematian Ayu Shelisha punya kerumitan tinggi. "Apalagi terduga pelaku sudah mati," ucap Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya saat dihubungi detikcom, Selasa 7 Januari 2020.

Polisi pun kesulitan mencari teman-teman suami Sheli, Edi, pada masa hilangnya Sheli. "Saksi-saksi juga minim, jadi kami masih mencarinya (teman-teman Edi di tahun 2009). Karena itu, saat ini masih dalam tahapan penyelidikan, dan penyelidikan itu juga butuh waktu," ucapnya.

Polisi sebelumnya telah menyebut Edy diduga pelaku pembunuhan Sheli. Namun, polisi belum mendapat petunjuk siapa pihak lain yang membantu Edi dulu sewaktu memasukkan jenazah Sheli ke septic tank.

"Untuk dugaan itu terhadap saksi-saksi yang mengarah dia (Edi) dibantu (saat menghabisi Ayu Shelisha) itu tidak ada, belum ada," pungkas Riko saat itu.

Sorot Balik merupakan rubrik khusus di detikJateng untuk mengulas kembali secara lengkap kasus-kasus besar dan jadi sorotan yang pernah terjadi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Halaman 2 dari 2
(dil/sip)


Hide Ads