Humas Asosiasi Driver Online Jawa Tengah (ADO Jateng) Astrid Jovanka buka suara terkait penetapan empat orang sebagai tersangka pengeroyokan yang menewaskan penganiaya driver ojol di Semarang Kukuh Penggayuh Utama (34). Astrid menilai pengeroyokan merupakan spontanitas usai Kukuh melawan saat akan ditangkap.
"Adanya unsur pengeroyokan itu terjadi secara spontanitas bukan unsur kesengajaan, atau balas dendam," kata Astrid saat pers rilis di depan Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (27/9/2022).
Astrid pun menjelaskan kronologi pengeroyokan yang terjadi di Pedurungan pada Sabtu (24/9) tersebut. Berikut uraian peristiwanya:
Pukul 14.45 WIB
Rekan-rekan driver ojol mendapat kabar bahwa ada pemukulan terhadap driver ojol bernama Hasto Priyo Wasono (54). Kemudian, rekan-rekan driver ojol langsung menuju TKP untuk melakukan pengecekan.
"Kita ngecek yah, bukan melakukan tindakan lain, kita mengecek kondisi Bapak Hasto," jelasnya.
Pihaknya mengaku sudah berusaha meminta rekaman CCTV saat pemukulan terjadi. Namun sampai saat ini belum didapat.
Meski begitu, pihaknya berhasil mendapat video terkait aksi pemukulan itu. Di video itu terlihat ada tiga orang yang melakukan pemukulan.
Pukul 16.15 WIB
Korban dibawa oleh rekan-rekan driver ojol ke RS Bhayangkara untuk melakukan visum.
Pukul 17.17 WIB
Rekan-rekan driver ojol mendapat informasi bila pelaku Kukuh berada di daerah Tlogosari. Pelaku disebut merupakan tukang parkir di area tersebut.
"Tepatnya di Naknan, kebetulan beliau berprofesi sebagai tukang parkir," lanjut Astrid.
Pukul 19.30 WIB
Usai memastikan Kukuh masih berada di lokasi, rekan-rekan driver ojol menangkap satu pelaku dan dua pelaku lain berhasil kabur.
"Rekan kami sudah berusaha mengajak kooperatif terhadap tersangka yang saat ini meninggal untuk diajak ke polsek terkait pemukulan di POM Bensin," katanya.
Namun, pelaku justru mengeluarkan senjata tajam dan mengejar Budi Sarwono (tersangka pengeroyokan). Hal itu kemudian memicu Budi secara refleks menyerang pelaku dengan helm.
"Budi Sarwono melakukan perlawanan pembelaan diri dengan menangkis sajam yang dihujamkan tersebut dengan tangan kanan sehingga melukai tangan beliau dan mulut beliau," jelasnya.
"Secara refleks tangan kiri rekan kami yang membawa helm dipukulkan ke korban tersangka dan menendang sehingga tersangka terjatuh," sambungnya.
Pelaku Pengeroyokan Tak Hanya Driver Ojol
Saat Kukuh terjatuh, kemudian terjadi pengeroyokan yang disebut oleh Astrid pengeroyokan juga dilakukan oleh warga.
"Pengeroyokan tidak hanya dilakukan oleh ojol tapi juga warga yang melintas. Menurut opini masyarakat korban tersangka ini dikira begal," katanya.
Astrid mengklaim justru rekan driver ojol juga yang membantu melerai amukan massa agar Kukuh tidak meninggal. Saat korban berada di tengah jalan, driver ojol juga yang mengevakuasi Kukuh ke pinggir.
"Pukul 19.30 WIB, pelaku tersangka masih hidup dengan keadaan sekarat dibawa ke RS Bhayangkara berikut juga rekan kami Budi Sarwo yang terkena sabetan senjata tajam," ujar dia.