Anak Soimah Tewas Dianiaya di Ponpes Gontor, Hotman Desak Pelaku Ditangkap

Anak Soimah Tewas Dianiaya di Ponpes Gontor, Hotman Desak Pelaku Ditangkap

Tim detikNews - detikJateng
Selasa, 06 Sep 2022 16:13 WIB
Hotman Paris saat memberikan di Palembang
Foto: Hotman Paris saat memberikan di Palembang (Prima/detikSumut)
Solo -

Pengacara Hotman Paris Hutapea meminta polisi untuk menyelidiki kasus kematian AM yang diduga dianiaya oleh rekannya di Pesantren Gontor Jawa Timur. Hotman mendesak polisi segera menangkap pelaku.

Ia bercerita kisah kematian putra dari ibu bernama Soimah yang viral di unggahan Instagram pribadinya.

"Akhirnya tangisnya ibu itu, Hotman viralkan di Instagram Hotmanparis Official, dan hari ini tanggal 5 September 2022, pimpinan pondok pesantren bahwa benar ada tindak kekerasan oleh sesama murid di pesantren tersebut," ujar Hotman dilihat dari akun Instagramnya, dilansir detikNews, Selasa (6/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hotman Paris merasa heran dengan pihak Pesantren Modern Darussalam Gontor karena tak lapor polisi setelah mengetahui ada penganiayaan yang menewaskan salah seorang santri. Solusi yang dilakukan pihak Gontor hanya mengeluarkan pelaku dan mengembalikan kepada orang tua pelaku.

"Sesudah viral di Hotman 911, pimpinan Pesantren Darussalam Gontor baru membuat tanggapan. Kenapa tidak lapor polisi? Kenapa hanya pecat? Kenapa pelaku dikembalikan ke orang tua," tulis Hotman.

ADVERTISEMENT

"Harusnya antar ke polisi! Agar Polres Ponorogo hubungin sahabat keluarga korban di @eenwierono 0813 6702 000," lanjutnya.

Hotman Minta Polisi Tangkap Pelaku

Menurut Hotman Paris, perbuatan yang dilakukan oleh pelaku penganiayaan terhadap AM adalah perbuatan pidana. Sehingga tidak bisa hanya diberikan sanksi pemecatan saja.

"Pelakunya hanya dipecat dan dikirimkan ke orang tuanya dan tidak dilaporkan ke polisi. Dan dalam kesempatan ini saya meminta Bapak Kapolda Jatim dan Bapak Kapolres setempat untuk segera menjemput si pelaku," kata Hotman.

Bukan sekedar menjemput atau menangkap, Hotman juga mendesak polisi agar kasus kematian santri di Pesantren Gontor diusut.

"Menyidik dan menyelidiki kasus ini, karena pimpinan Gontor mengakui anak itu meninggal akibat tindak kekerasan," ujarnya.

Pihak Pesantren Gontor mengakui adanya penganiayaan, simak halaman selanjutnya...

Gontor Mengakui Adanya Penganiyaan

Sebelumnya Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, buka suara membenarkan kasus kematian santri AM. Korban berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Pihak Ponpes Gontor mengakui ada dugaan penganiayaan tersebut.

"Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok, dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya Almarhum Ananda AM, santri Gontor asal Palembang, pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022," kata juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid, dilansir detikNews, hari ini.

Noor Syahid juga menyampaikan permintaan maaf pihak Gontor sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan.

"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," jelasnya.

Pihak Ponpes Gontor juga meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka.

"Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," tuturnya.



Hide Ads