Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfi memberikan perhatian serius terhadap kasus guru cabul di Batang. Ditemui di Mapolres Batang, mantan Kapolresta Solo itu menegaskan penanganan akan dilakukan pelan-pelan, terkait banyaknya korban pencabulan dan masih anak-anak.
"Jadi biar tidak terjadi confuse karena korban itu anak-anak kita semua. Pelan-pelan, step by step tidak boleh grusa-grusu terkait dengan pembuktian," kata Ahmad Lutfi kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).
"Tapi yang lebih utama adalah upaya preventif kepada keluarga korban maupun korban itu yang paling utama termasuk kita akan gandeng MUI kemudian Diknas dan KPAI," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad Luthfi juga menekankan bahwa yang jauh lebih penting yakni penanganan para korban. Untuk itu, pihaknya melakukan trauma healing.
"Iya (melakukan) trauma healing. Sudah kita bentuk tim, bahkan besok sudah mulai bergerak," ungkapnya.
Sementara itu, saat ditanya jumlah korban, mengingat tersangka sebelumnya juga mengajar di sejumlah sekolah lainnya, Kapolda meminta awak media, untuk bersabar mengikuti penyidikan yang tengah dilakukan polisi.
"Nanti akan kita ekspose, nah (data) lengkapnya, kita ekspose bersama-sama, sabar nggih," ucapnya.
"Penanganan kasus yang TKP-nya di Batang yang terkait pencabulan, hari ini kita lakukan asistensi dan mengarahkan dan memposisikan kita dalami dalam waktu dekat akan kita ekspose," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, AM (33) guru cabul di Gringsing, Batang ditangkap polisi lantaran mencabuli puluhan siswinya. Aksi bejat tersangka diduga dilakukan di tiga lokasi berbeda antara lain di Ruang OSIS, ruang kelas yang berada di lantai dua dan di musala sekolah .
(apl/aku)