Guru ASN SMPN di Gringsing, Batang, AM (33) yang menjadi tersangka pelecehan seksual mengikuti olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Dalam olah TKP di sekolah tempatnya bekerja, AM menunjukkan tiga lokasi pencabulan dan perkosaan.
Pantauan detikJateng, Kamis (1/9/2022), tiga lokasi yang digunakan AM untuk melakukan aksi bejatnya tersebut antara lain di Ruang OSIS, ruang kelas yang berada di lantai dua dan di musala sekolah. Olah TKP awal, dimulai dari ruang OSIS sekolah setempat.
Diduga di ruangan ini, aksi pelecehan dan pencabulan dilakukan AM pada para siswinya. Di dalam ruang OSIS sendiri, personel polisi dari Polres Batang dan Polda Jateng melakukan pemeriksaan tertutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai dari Ruang OSIS, tersangka menuju ke salah satu ruang kelas di lantai 2. Di ruang kelas ini diduga juga menjadi salah satu tempat tersangka beraksi. Selanjutnya lokasi terakhir yakni di musala sekolah.
Dirreskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Djuhandani Rahardjo Puro, yang turut hadir dalam olah TKP menjelaskan kegiatan hari ini merupakan olah TKP awal. Tersangka dihadirkan untuk menunjukkan lokasi pelecehan serta pencabulan yang dilakukannya.
"Kita melakukan olah TKP awal dan nantinya, kita juga akan melakukan olah TKP secara detail melalui labfor segala macam, setelah di luar jam sekolah, sehingga tidak mengganggu aktivitas anak-anak," kata Djuhandani kepada wartawan, hari ini.
![]() |
Djuhandani mengatakan pihaknya tidak akan menjelaskan secara detail hasil olah TKP hari ini. Sebab, jelas dia, polisi masih akan mendalami hasilnya.
"Untuk secara detail, kami belum bisa katakan lebih jauh, tapi pada intinya ada banyak korban dari pelaku yang sudah kita amankan. Dari pelaku mengakui puluhan korban, baik itu perlakuan asusila, pencabulan ataupun perbuatan persetubuhan. Ini akan kita lakukan pendalaman lebih lanjut, ini baru progres awal," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah tempat AM mengajar mengaku kaget atas apa yang terjadi. Dia menyampaikan kali pertama mengetahui kejadian itu dari laporan Guru BK.
"Guru BK (Bimbingan Konseling), melapor ke saya, 'Ibu, tadi ada yang melapor begini', saya kaget karena saya kepala sekolah baru. Kok sampai seperti ini. Ini yang melapor siapa? Kelas 7 dan kelas 9, kejadiannya pas perekrutan calon pengurus OSIS," ucapnya.
Mendengar ada peristiwa tersebut, pihak sekolah kemudian membentuk tim khusus. Dia menyampaikan peristiwa tersebut terjadi di luar jam sekolah.
"Setahu saya begitu di luar jam sekolah dan anak-anak mengakuinya begitu," katanya.
Kepala sekolah menambahkan AM sempat menemuinya saat dirinya baru menjabat. Waktu itu AM membicarakan terkait agenda tahunan perekrutan pengurus OSIS.
Baca berita selengkapnya di halaman berikutnya...