Ini Dialog Ferdy Sambo-Putri yang Jadi Awal Petaka Pembunuhan Yoshua

Nasional

Ini Dialog Ferdy Sambo-Putri yang Jadi Awal Petaka Pembunuhan Yoshua

Tim detikNews - detikJateng
Kamis, 01 Sep 2022 11:47 WIB
Ferdi Sambo rangkul Putri
Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat rekonstruksi. (Foto: 20Detik)
Solo -

Rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yoshua atau Brigadir J telah digelar. Dalam rekonstruksi itu, terdapat adegan Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, duduk bersebelahan.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan, saat adegan tersebut, Putri menceritakan kepada Ferdy Sambo terkait hal yang terjadi di Magelang. Cerita itulah yang dianggap melukai harkat dan martabat keluarga Ferdy Sambo.

"Ya ngobrol, artinya kan Bu Putri menceritakan kejadiannya, apa yang di Magelang itu dianggap merendahkan harkat dan martabat," kata Beka kepada wartawan, Rabu (31/8/2022), seperti dikutip detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, usai menceritakan yang terjadi di Magelang, Ferdy Sambo memperagakan adegan memegang HT. Beka mengatakan rencana pembunuhan itu terjadi usai Putri menceritakan hal di Magelang.

"Kalau sudah lama (rencana pembunuhan disiapkan), nggaklah," katanya.

ADVERTISEMENT

Pemicu Pembunuhan Yoshua

Sebelumnya, Polri menyampaikan motif Irjen Ferdy Sambo memerintahkan pembunuhan terhadap Brigadir J lantaran sang istri, Putri Candrawathi, melapor telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat. Tindakan melukai harkat dan martabat terhadap Putri Candrawathi itu disebut terjadi di Magelang.

"Di dalam keterangannya, tersangka FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC telah mengalami tindakan yang melukai harkat martabat keluarga yang terjadi di Magelang, yang dilakukan oleh almarhum Yoshua," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dalam jumpa pers, Kamis (11/8).

Atas laporan itulah Ferdy Sambo menjadi emosi dan marah. Dia kemudian memerintahkan Bharada Richard Eliezer dan Bripka Ricky Rizal membunuh Brigadir J.

"Oleh karena itu, kemudian tersangka FS memanggil tersangka RR dan tersangka RE untuk melakukan pembunuhan, untuk merencanakan pembunuhan terhadap almarhum Yoshua," tutur Andi Rian.

Andi Rian mengungkapkan motif ini berdasarkan pengakuan Ferdy Sambo dalam pemeriksaan yang dilakukan hari ini. Pemeriksaan terhadap Ferdy Sambo itu dilakukan selama 7 jam di Mako Brimob tempat dia ditahan.




(aku/mbr)


Hide Ads