Kepala Ditodong Pistol, Pria di Bantul Kehilangan Uang-Motor

Kepala Ditodong Pistol, Pria di Bantul Kehilangan Uang-Motor

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 29 Agu 2022 15:51 WIB
Polisi saat mendatangi lokasi pemerasan dengan modus menodongkan pistol.
Polisi saat mendatangi lokasi pemerasan dengan modus menodongkan pistol. Foto: Dok Polres Bantul.
Bantul -

Seorang pemilik toko di Pedukuhan Jetis, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul bernama Suyitno (24) menjadi korban pemersaan. Korban yang ditodong pistol di kepala kehilangan uang dan motornya karena dirampas pelaku.

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana menjelaskan, bahwa kejadian berawal saat Suyitno yang merupakan warga Tonduk Barat, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tengah berada di tokonya dini hari tadi. Selanjutnya, secara tiba-tiba seseorang datang dengan berjalan kaki dan menghampiri Suyitno.

"Kemudian datang seseorang yang tidak dikenal langsung mendekati korban dan menodongkan senjata jenis pistol ke kepala korban. Selanjutnya pelaku meminta korban untuk menyerahkan uangnya," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (29/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena takut, korban lantas memberikan uang tunai jutaan rupiah kepada pelaku. Namun, setelah mendapat uang tersebut pelaku tetap menodongkan pistol ke kepala korban.

"Akibat ditodong pistol, korban akhirnya memberi uang tunai Rp 1,3 juta. Setelah itu terlapor masih menodongkan pistol dan meminta untuk menyerahkan kunci motor," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pasalnya, saat itu motor Jupiter Z CW warna merah marun bernomor polisi AB 2394 EJ terparkir di depan toko Suyitno. Dengan terpaksa pula, akhirnya Suyitno menyerahkan kunci motornya.

"Korban akhirnya menyerahkan kunci motor miliknya yang ditaruh di depan ruko. Setelah itu, terlapor langsung pergi dengan membawa motor milik korban," ucapnya.

Korban langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Kasihan sekitar pukul 02.00 WIB. Menurut Jeffry, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi.

"Korban sudah membuat laporan dan saat ini kasus tersebut masih dalam lidik," katanya.

Terlepas dari hal tersebut, polisi meminta kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dari tindak kejahatan. Selain itu, hindari jam rawan khususnya tengah malam di atas pukul 22.00 WIB.

"Kondisi sepi menjadi faktor pemicu tindak kejahatan, karena pelaku tindak kriminal banyak memanfaatkan kondisi yang sepi," ujarnya.

"Tidak hanya masyarakat, pertokoan atau rumah makan juga perlu waspada. Sebaiknya bijak dalam tentukan jam buka untuk menghindari tindak kejahatan," lanjut Jeffry.




(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads