Siapa 'Kanda' Anggota DPR yang Menghubungi Ketua IPW Terkait Skenario Sambo?

Nasional

Siapa 'Kanda' Anggota DPR yang Menghubungi Ketua IPW Terkait Skenario Sambo?

Tim detikNews - detikJateng
Jumat, 26 Agu 2022 11:02 WIB
IPW di MKD DPR (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Foto: IPW di MKD DPR (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Solo -

Sejumlah pihak dihubungi Ferdy Sambo pasca pembunuhan Brigadir J di rumah dinasnya. Dia membuat prakondisi dengan menyebarkan skenario untuk menutupi fakta pembunuhan itu. Bahkan ada beberapa anggota DPR yang dihubungi. Siapa dia?

Fakta-fakta adanya 'gerilya' Sambo ke sejumlah pihak tersebut diungkap oleh Ketua Kompolnas, Mahfud Md, yang memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Kamis, (25/8/2022).

Mahfud Md menjelaskan bahwa Ferdy Sambo sempat melakukan prakondisi sebelum kasus penembakan Brigadir Yosua mencuat ke publik. Menurut Mahfud, Sambo menghubungi Kompolnas, Komnas HAM, dan anggota DPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ sebenarnya Sambo itu menskenariokan agar orang percaya bahwa terjadi tembak-menembak dan dia dizalimi. Untuk itu, dia membuat prakondisi. Apa prakondisi? Menghubungi beberapa orang. Nah, beberapa orang itu karena menyangkut di kantor saya dan di mitra kerja saya, saya ambil namanya. Nah, ada beberapa lagi orang anggota DPR," kata Mahfud saat rapat verifikasi MKD DPR di Jakarta, Kamis (25/8).

Mahfud enggan menyebut nama anggota DPR itu yang dia akui sudah ada di kantongnya. Mahfud menyebut tidak mengetahui apakah pelapor atas pemanggilannya ke MKD DPR ini berdasarkan aduan dari anggota DPR tersebut.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, Mahfud menyebut orang yang dihubungi Sambo, termasuk anggota DPR itu, tak melakukan pelanggaran pidana. Dengan begitu, dia menilai tidak perlu anggota DPR tersebut diadili oleh MKD DPR.

"Nah, di situ saya tidak sebut. Karena saya tidak sebut, saya tidak tahu apakah yang akan diadili yang ada di kantong saya tentang nama itu. Dan saya tidak harus mengeluarkan nama itu karena beberapa hal. Pertama, orang dihubungi orang itu bukan pelanggaran," ujarnya.

"Misal Saudara semua ditelepon oleh Sambo, kan bukan pelanggaran, kenapa harus diadili?" imbuhnya.

Selain itu, Mahfud enggan menyebut nama anggota DPR tersebut lantaran dia tak bisa mengkonfirmasi ke orang yang bersangkutan. Menurutnya, orang itu tak bisa dihubungi.

"Saya punya nama tapi tidak saya sebut karena ketika saya menghubungi yang bersangkutan teleponnya tidak diangkat, sehingga kalau saya sebut tidak etis," tutur dia.



Selanjutnya: penjelasan Ketua IPW dihubungi 2 anggota DPR

Penjelasan lebih gamblang disampaikan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso yang juga hadir memenuhi panggilan MKD, Kamis (25/8). Dia menyebut ada dua anggota DPR yang menghubunginya terkait skenario Sambo tersebut. Dia enggan menyebut nama klarifikasi terbuka, lalu nama itu diberikan ke MKD dalam forum tertutup.

Namun demikian dia sempat menjelaskan bagaimana kedua wakil rakyat tersebut menghubunginya hingga sempat terjadi ketegangan dengan keduanya.

Sugeng menyebut ada dua anggota DPR yang sempat menghubunginya usai kasus penembakan terjadi. Dua anggota DPR itu dikatakannmya mengikuti narasi awal kasus Irjen Ferdy Sambo.

"Yang bersangkutan menelepon saya, 12 Juli. Ada satu sedikit ketegangan ketika saya dihubungi (anggota DPR). Karena saya tersinggung ketika dia bilang panggil 'Dinda'. Orang ini saya tidak tahu ya, saya tidak sebut namanya. Memang dia anggota Dewan (DPR). Dia apakah lebih tua dari saya atau tidak, yang pasti saya tidak pernah jadi adik asuhnya," kata Sugeng dalam rapat klarifikasi MKD DPR di Jakarta, Kamis (25/8) dilansir detikNews.

"'Jadi Anda memanggil saya Dinda dan Anda Kanda?' saya bilang. Di telepon saya marah. Tapi dia akhirnya kaget, rupanya saya tidak bisa digertak," imbuh dia.

Saat itu, Sugeng mengatakan, dirinya sempat memperingatkan anggota DPR itu. Setelah itu, kata dia, suasana menjadi reda. Dia kemudian menanyakan kepada anggota DPR itu tujuan menghubunginya. Sugeng menyebut anggota DPR itu menceritakan kasus Ferdy Sambo seperti narasi awal.

"Jadi dia bilang, FS ini korban. FS ini dizalimi. Harga dirinya diinjak-injak. Dan dia sangat menyesal kenapa bukan dia yang menembak. Saya dengarin, 'Jadi gimana, Bos'. 'Ya begitu. Jadi kejadiannya seperti itu, bahwa dia itu istrinya dilecehkan'. Persis sama dengan yang dilontarkan oleh Karopenmas. Saya bilang, 'Oke, informasi ini saya tampung'," katanya.

Sugeng lalu menceritakan satu anggota DPR lainnya yang sempat menghubunginya, lalu diteruskan dengan obrolan lewat jaringan perpesanan. Namun, menurut Sugeng, dia lalu berinisiatif menghubungi anggota DPR tersebut lantaran ada sedikit kesalahpahaman dari pesan-pesan panjang keduanya.

"Lagi satu anggota DPR dia menelpon. Saya telepon balik, karena ditanya ada apa sih, saya cuma nelepon. 'Ini Bang soal kasus Sambo ini menurut saya janggal'. Dia tidak memengaruhi kalau ini. Benar. Tapi dia tersinggung sama saya," katanya.

"Justru dia yang tersinggung chat-chat-an sama saya panjang, 'Bang, kan saya nggak bilang Abang memengaruhi Abang di publik'. 'Ada masalah apa', saya bilang. Itu dua," sambung Sugeng.

Ditemui usai rapat, Sugeng menyebut pihaknya mengungkapkan ada dua anggota DPR dan seorang perwira menengah Polri yang sempat bicara dengannya sesuai skenario awal Sambo. Nama kedua anggota DPR itu diberikan ke MKD ketika rapat sempat dibuat tertutup karena menyangkut identitas.

"Ada menyebut nama (saat rapat MKD DPR tertutup). Ada tiga orang yang bicara dengan saya. Dua orang yang menurut saya mempengaruhi, 1 orang tidak," kata Sugeng.

Hanya saja ketika ditanya mengenai nama, komisi, dan fraksi kedua anggota itu, Sugeng enggan membeberkannya.

"Mohon maaf nggak bisa saya buka. Jangan fraksi, saya tidak sebut lagi. Komisi saya tidak sebut lagi," ujar Sugeng.

Namun dia meyakini legislator tersebut tak terindikasi keterlibatannya dalam kasus Sambo. "Tidak, tidak ada," ujarnya.

Sugeng IPW menduga kedua anggota DPR itu juga terpengaruh dengan skenario awal Sambo di mana Brigadir J dinarasikan terlibat aksi baku tembak antarpolisi dan merupakan pelaku pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

"Iya mungkin dia juga dapat suara bohong kan. Dibohongi," ujarnya.

Lebih lanjut, dia kembali menegaskan kedua anggota DPR tak terlibat aliran dana dari Sambo. "Tidak, tidak," katanya.



Hide Ads