Pemuda warga Wonogiri, AS (28), ditemukan tewas di aliran Bengawan Solo, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, setelah sebelumnya sempat dilaporkan hilang. Pihak keluarga AS melaporkan dugaan penganiayaan dan pengeroyokan ke polisi.
"Kami pihak keluarga telah melaporkan dugaan penganiayaan dan pengeroyokan atas meninggalnya AS. Kemarin kami melaporkan ke Polsek Nguter dan saat ini ditangani Polres Sukoharjo," kata adik ipar AS, Hari Purwanto, Jumat (19/8/2022).
Ia mengatakan, pihak keluarga telah memberikan keterangan kepada polisi. Untuk memperkuat laporan itu, keluarga membawa bukti hasil Visum et Repertum (VeR) terhadap jenazah AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutnya, hasil visum menunjukkan ada retak di tengkorak AS yang disebabkan karena kekerasan benda tumpul yang bisa mengakibatkan kematian. Sehingga hal itu membuat semakin yakin keluarga jika AS meninggal bukan karena tenggelam di sungai.
"Ada beberapa saksi yang kami bawa (saat laporan). Termasuk juga yang saksi penemuan tas kakak saya. Karena saat pencarian di kawasan Alas Kethu Wonogiri Kota, kondisi tas selempang itu sudah terputus. Kami berharap semuanya bisa terungkap. Keluarga meminta keadilan bisa ditegakkan," kata Hari.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Teguh Prasetyo mengatakan pihaknya saat ini melakukan pendalaman terkait laporan itu dengan pemeriksaan saksi-saksi.
"Ada delapan lebih (saksi yang diperiksa)," kata Teguh.
Diketahui, AS merupakan warga Lingkungan Gunung Kukusan, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri Kota. Ia ditemukan tewas di Sungai Nguter pada Sabtu (16/7) setelah hilang sejak Sabtu (2/8).
Pihak keluarga merasa ada yang janggal dengan kematian korban. Keluarga menduga korban AS meninggal tidak wajar atau dibunuh.
(rih/aku)