Ferdy Sambo Mengendap-endap hingga Jatuhkan Pistol Sebelum Bunuh Brigadir J

Nasional

Ferdy Sambo Mengendap-endap hingga Jatuhkan Pistol Sebelum Bunuh Brigadir J

Tim detikNews - detikJateng
Senin, 15 Agu 2022 13:36 WIB
Alasan Brigadir J Dibunuh Menurut Pengakuan Terbaru Irjen Ferdy Sambo
Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir Yoshua. (Foto: Istimewa)
Solo -

Irjen Ferdy Sambo sempat memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan pistol HS 9 yang akan digunakan untuk membunuh Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Terungkap momen Ferdy Sambo mengendap-endap hingga menjatuhkan pistol beberapa saat sebelum eksekusi pembunuhan Brigadir J.

Dilansir detikNews, Senin (15/8/2022), permufakatan jahat untuk membunuh Yoshua ini terjadi di rumah pribadi Ferdy Sambo yang ada di Jl Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Ferdy Sambo yang awalnya berada di Mabes Polri datang lebih dahulu, dia datang bersama sejumlah ajudan. Kemudian datanglah rombongan dari Magelang yakni Putri Chandrawathi, Bharada Richard Eliezer, Brigadir Ricky Rizal, Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Kuat Ma'ruf, dan Susi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferdy langsung menemui istrinya untuk mengonfirmasi mengenai peristiwa yang disebut sebagai peristiwa pelecehan. Diduga, Ferdy mendapat informasi awal dari Kuat Ma'ruf pada malam sebelumnya.

Mulailah, Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan Yoshua. Awalnya Sambo memanggil Ricky Rizal di lantai 3 rumah Saguling.

ADVERTISEMENT

Ferdy Sambo lalu meminta Ricky mengambil pistol HS yang biasa dibawa oleh Yoshua. Ferdy meminta magasin pistol HS itu diisi penuh. Setelah magasin terisi, pistol itu dibawa oleh Ferdy Sambo.

Setelah rencana dibuat, rombongan Putri Chandrawathi, yang disertai Ricky, Kuat dan Yoshua, lalu bergerak dari rumah pribadi ke rumah dinas Ferdy Sambo yang jaraknya kurang lebih 500 meter. Tak lama kemudian, Ferdy Sambo bersama rombongan yang membawanya dari Mabes Polri bergerak menuju rumah dinas.

Sambo Mengendap-endap hingga Jatuhkan Pistol

Sebelum memasuki rumah dinas, Ferdy Sambo mengenakan sarung tangan warna gelap. Ferdy Sambo mengendap-endap masuk ke dalam rumah, dia memakai sarung tangan dan membawa pistol HS 9. Salah seorang saksi yang saat itu berada tak jauh dari rumah melihat pistol tersebut sempat terjatuh, lalu dipungut oleh Ferdy Sambo.

Sambo tak menyadari aksinya memungut kembali pistol yang terjatuh dilihat oleh seorang saksi.

Kemudian berlanjut ke dalam rumah dinas. Di ruangan tengah rumah dinas itu awalnya ada Ferdy Sambo, Richard, Ricky, dan Kuat. Putri ada di dalam kamar depan tangga. Sementara Yoshua ada di ruang lain. Ferdy lalu meminta Yoshua dipanggil.

Setelah tiba di ruang tengah, Yoshua saat itu diminta langsung duduk. Ferdy kemudian memanggil Richard yang sedang berada di lantai atas. Begitu tiba di ruang tengah, Richard diminta untuk menembak Yoshua. Sempat ragu, setelah diteriaki setidaknya tiga kali, Richard akhirnya menembak Yoshua.

"Untuk membuat seolah-olah telah terjadi tembak-menembak, Saudara FS melakukan penembakan dengan senjata milik Saudara J ke dinding berkali-kali untuk membuat kesan seolah telah terjadi tembak-menembak," kata Sigit dalam konferensi pers 10 Agustus 2022 lalu.




(aku/rih)


Hide Ads