Seorang bocah laki-laki berinisial WS (13), warga Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, ditemukan meninggal dunia dengan luka di pelipis. Korban yang sempat dilaporkan hilang diduga dianiaya temannya sendiri.
"Kepala desa melaporkan kepada Kapolsek (anak hilang) dan hal ini langsung ditindak lanjuti untuk mencari anak tersebut. Setelah dilakukan pencarian di kebun kopi ternyata anak yang diduga hilang sudah meninggal dunia, yang diakibatkan karena luka-luka," kata Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun kepada wartawan di Polres Magelang, Jumat (5/8/2022).
"Kemarin langsung dibawa ke RS Muntilan untuk dilakukan autopsi diambil visumnya penyebab daripada kematiannya," imbuhnya.
Hasil autopsi korban, katanya, secara kasat mata ada luka akibat benda tumpul dan benda tajam. Luka tersebut di bagian kepala dan kaki.
"Untuk sementara ini, kami duga adanya penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia. Namun, kita akan perdalam lagi terkait motif yang dilakukan oleh terduga pelaku," katanya.
Sementara itu, Kepala Dusun tempat tinggal WS, Sih Agung Prasetyo mengatakan autopsi dilakukan, Kamis (4/8), mulai pukul 19.30 WIB dan selesai pukul 23.45 WIB.
"Sampai sini (rumah korban) pukul 00.30 WIB. Dibawa ke masjid, disalatkan 10 menit langsung dimakamkan," katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, WS (13) dilaporkan hilang oleh Kepala Desa setempat ke Polsek Grabag, Rabu (3/8) sekitar pukul 23.30 WIB. Polisi yang mendapatkan laporan kemudian melakukan pencarian korban.
Setelah melakukan pencarian, Kamis (4/8) sekitar pukul 14.00 WIB ada laporan penemuan mayat di kebun kopi di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag. Usai dicek, mayat tersebut adalah WS. Korban ditemukan meninggal dunia Kamis (4/8) dengan luka di bagian pelipis.
(apl/aku)