Kasus penembakan istri TNI di Semarang akhirnya terkuak. Istri anggota TNI, RW (34), menjadi korban penembakan di Semarang yang diduga didalangi suaminya sendiri, Kopda Muslimin.
"Hasil ungkap yang kita lakukan bahwa tanggal 18 (Juli), hari Senin pukul 08.00 WIB, sudah pematangan TKP," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi saat jumpa pers di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022).
Berikut kronologi lengkap perencanaan penembakan istri TNI:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senin 11 Juli 2022
Sekitar satu minggu sebelum peristiwa penembakan, Kopda M meminta tolong kepada Sugiono alias Babi dan Agus Santoso alias Gondrong untuk melakukan penembakan kepada istrinya.
Sabtu 16 Juli 2022
Tersangka Gondrong mencarikan senjata api untuk eksekusi penembakan istri TNI Kopda Muslimin. Gondrong akhirnya memperoleh senjata api jenis pistol dari tersangka Dwi Sulistyono.
Gondrong dan Dwi lalu bersama-sama menuju ke kontrakan tersangka Babi di Padasan Simongan Kota Semarang. Di lokasi tersebut Babi membeli senjata dari Dwi seharga Rp 2 juta.
Senin 18 Juli 2022
Pukul 07.00 WIB
Tiga tersangka yakni Babi, Ponco Aji Nugroho, dan Gondrong merencanakan penembakan korban. Mereka berkumpul di rumah Babi di Sayung, Demak.
Kemudian mereka bertiga menjemput Supriyono alias Sirun di rumahnya di Genuk, Semarang. Keempat pelaku itu lalu menuju ke kontrakan Babi di Simongan, Semarang untuk mematangkan rencana dan menyiapkan senjata api.
Para pelaku kemudian menuju tempat yang sudah ditentukan oleh Kopda Muslimin. Sesampainya di lokasi, Babi kembali mendapat arahan untuk bersiap kalau sasaran atau korban akan keluar dari rumah untuk menjemput anaknya sekolah.
Pukul 11.35 WIB
Korban keluar dari rumah untuk menjemput anaknya, para pelaku membuntuti korban hingga korban kembali ke rumah.
Pukul 11.50 WIB
Saat korban sampai di depan rumahnya, pelaku Babi yang menggunakan sepeda motor Ninja warna hijau melakukan eksekusi dengan menembakkan senjata api ke arah perut korban.
Setelah melewati korban, eksekutor putar balik ke arah korban dan melakukan tembakan kedua.
Berpencar
Usai melakukan penembakan, keempat pelaku berpencar. Sirun dan Gondrong menuju Jembatan Sriwulan, Sayung Kabupaten Demak dan menunggu di rumah.
Sementara Babi dan Ponco Aji Santoso menemui Kopda Muslimin di Terminal Sukun. Di Terminal Sukun Kopda Muslimin menemui dua pelaku dan memberikan uang sebesar Rp 120 juta.
Hingga kini, keempat pelaku dan satu orang penyedia senjata api sudah ditangkap pihak kepolisian. Namun Kopda Muslimin masih dicari.
"Saya imbau kepada suami korban yang diduga, ini masih dalam pencarian kita minta untuk segera menyerahkan diri, sebelum tim melakukan tindakan tegas," kata Ahmad Luthfi.
(sip/apl)