Keluarga Istri TNI yang Ditembak di Banyumanik Semarang Diungsikan

Keluarga Istri TNI yang Ditembak di Banyumanik Semarang Diungsikan

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 21 Jul 2022 18:23 WIB
Kronologi penembakan istri tni yang terekam CCTV.
Kronologi penembakan istri tni yang terekam CCTV. (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang -

Keluarga dari istri TNI yang ditembak di depan rumahnya di Semarang diungsikan ke asrama TNI di Batalyon Arhanud-15. Korban juga dijaga oleh TNI di rumah sakit untuk memberikan rasa aman.

Dandim 0733 Kota Semarang Letkol Inf Honi Havana mengatakan keluarga korban yang tinggal di Jalan Cemara 3, Banyumanik, Kota Semarang sudah dibawa ke asrama tersebut.

"Kita membuat piket untuk menjaga korban sehingga terjaga keamanannya. Untuk anak-anak dan keluarga dipindahkan ke asrama Yon Arhanud untuk berikan rasa aman," kata Honi, Kamis (22/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, suami korban adalah Kopral Satu M yang merupakan anggota Yonarhanud 15/DBY. Sementara itu kondisi korban kini sudah membaik dan dirawat di RS Hermina Banyumanik.

"Sudah membaik, bisa ngomong. Tanya-tanya (kabar) anaknya, ibu suruh jaga. Makannya pakai infus sama yang lembut-lembut," kata ibu Korban, Sudarti.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, korban, Rina Wulandari (34) ditembak orang tak dikenal hari Senin (18/7) lalu di depan rumahnya. Saat penembakan terjadi ia bersama putrinya yang dibonceng motor di bagian depan.

Dari rekaman CCTV ada empat orang mengendarai dua motor yang sudah mengintai di ujung gang. Kemudian mereka pergi beberapa saat sebelum korban pulang ke rumah di Jalan Cemara 3 Banyumanik Semarang.

Saat itu korban dibuntuti dua pelaku yang berboncengan motor Kawasaki Ninja 2 tak. Ketika pelaku di samping korban, tembakan dilepas dan mengenai perut kiri korban. Langsung korban berhenti dan turun, ternyata pelaku putar balik dan kembali menembak perut korban.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menyebut sudah mengetahui identitas seluruh pelaku termasuk otak aksi karena diduga peristiwa itu dikomando oleh pelaku intelektual.

"Pertama tim sedang melakukan pengejaran tapi kami juga berharap pihak terkait khusunya pelaku eksekutor kemudian intelectual dader. Bisa menyerahkan diri secara secepat-cepatnya karena identitas mereka sudah kita ketahui. Selama-lama mereka ngumpet, ini kesempatannya, nanti lambat laut ini persoalan waktu saja penangkapannya," kata Irwan.




(apl/sip)


Hide Ads