Brigadir J atau Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat tewas dalam baku tembak dengan Bharada E atau RE di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7). Keluarga mengungkap beberapa sebelumnya sempat berkomunikasi dengan Brigadir Yoshua yang sedang dalam perjalanan dari Magelang dengan Irjen Ferdy dan istrinya.
Dilansir detikSumut, Kamis (14/7/2022), salah seorang anggota keluarga Brigadir Yoshua, Rohani Simanjuntak, menceritakan komunikasi terakhir mendiang dengan ibunya.
Saat itu, Yoshua mengatakan kepada ibunya dia sedang bersama keluarga Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Mereka hendak bertolak ke Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum kejadian, (Brigadir J atau Brigadir Yoshua) dari Magelang ke Jakarta. Ngantarkan Ferdy Sambo, istri dan anaknya," kata Rohani saat diwawancarai tim detikSumut di rumah duka, Selasa (12/7).
Rohani mengatakan Brigadir Yoshua memang sering berkomunikasi dengan sang ibu baik lewat WhatsApp atau telepon.
Keluarga yang memperkirakan perjalanan dari Magelang membutuhkan waktu tujuh jam, mengira Brigadir Yoshua sudah tiba di Jakarta pada Jumat (8/7) petang. Namun saat keluarga berusaha menghubungi Brigadir Yoshua, tak mendapat jawaban.
"Diperkirakan jam setengah lima (sore) sudah sampai. Tapi ditelepon tak diangkat. Nggak ada lagi jawaban," terang Rohani.
"Tiba-tiba, jam 9 malam ada berita, sudah meninggal abang. Adiknya yang ngasih tahu," lanjut dia.
Kapolri Bentuk Tim Khusus
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengusut insiden baku tembak tersebut. Tim khusus ini dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
"Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Pak Wakapolri, Pak Irwasum, kemudian ada Pak Kabareskrim, Pak Kabik (Kabaintelkam) kemudian juga ada As SDM, karena memang beberapa unsur tersebut harus kita libatkan termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," kata Jenderal Sigit di Mabes Polri, Selasa (12/7).
Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Dia memastikan proses penyelidikan, penyidikan hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan dan periodik sehingga menjawab keraguan publik.
Jenderal Sigit memastikan semuanya akan disampaikan secara transparan, mulai proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan yang mengacu pada kasus itu, kepada publik. Menurutnya, kasus itu akan diawasi oleh tim gabungan internal dan eksternal.
Kemudian, Jenderal Sigit juga memastikan pihaknya akan menyampaikan secara periodik kepada publik. Dengan demikian, hal itu bisa menjawab isu-isu liar yang berkembang di publik.
(sip/aku)