Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengungkapkan jenis senjata yang digunakan Brigadir J dan Bharada E saat baku tembak di rumah Kadiv Propam di Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Salah satu senjata itu adalah Glock 17. Berikut informasi tentang senjata api tersebut.
"Perlu kami jelaskan bahwa Saudara RE menggunakan senjata Glock 17 dengan magasin maksimum 17 butir peluru. Dan kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru. Artinya, ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakkan," kata Budhi, dikutip dari detikNews, Rabu (13/7/2022).
Dilansir dari laman US Glock, Glock 17 dirancang untuk para profesional dan digunakan oleh penegak hukum dan personel militer di seluruh dunia. Glock 17 memiliki magasin berkapasitas 17 peluru dan berbobot ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kondisi tanpa magasin atau tabung wadah peluru, pistol Glock 17 beratnya hanya sekitar 0,62 kilogram. Sedangkan dalam kondisi lengkap dengan magasin berisi peluru, pistol ini beratnya 0,91 kilogram. Dengan ringannya bobot tersebut, US Glock menyebut senjata ini 'cepat' dalam situasi kritis.
Spesifikasi Glock 17
Kaliber: 9x19 mm
Sistem: Tindakan aman
Kapasitas Magasin
- Standar: 17
- Opsional: 19/24/31/33
Panjang Barrel: 114 mm/4.49 inch
Berat
- Tanpa Magasin: 625 g/22.05 oz
- Magasin Kosong: 705 g/24.87 oz
- Magasin Berisi: 915 g/32.28 oz
Trigger Pull: 28 N
Pistol sejenis Glock 17 juga diproduksi di dalam negeri oleh PT Pindad. Namanya G2 Elite Kal 9 mm. Dilansir dari laman resmi PT Pindad, G2 Elite merupakan salah satu pistol produksi PT Pindad dengan kaliber 9 x 19 mm. Pistol ini memiliki magasin untuk menampung 15 butir peluru.
Keunggulan G2 Elite berupa pisir belakang yang 'adjustable'. Pisir adalah alat pembidik sasaran pada senjata api yang terletak di pangkal dan ujung moncong. Laras G2 Elite panjangnya 5 inchi dan disebut memiliki akurasi yang tinggi.
Glock 17 Senjata Organik Polri
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan senjata yang ditemukan di TKP itu merupakan senjata standar Polri.
"Senjata tersebut adalah senjata standar, senjata dinas milik Polri yang memang dibekali. Jadi rekan-rekan semua, bahwa ajudan ataupun pengawal itu tugasnya mengamankan orang-orang yang dikawal," terang Kombes Budhi dikutip dari detikNews.
"Tentunya untuk mengamankan, karena Polri memang salah satu instrumennya ada senjata, ya dia dibekali senjata. Jadi memang ini sudah sesuai dengan SOP dan prosedur standar yang ada di kepolisian," imbuh Budhi.
Dalam Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia (PERKAP) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perizinan, Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api Standar Polri/TNI, Senjata Api Non Organik Polri/TNI, dan Peralatan Keamanan yang Digolongkan Senjata Api, disebutkan delapan jenis senjata organik Polri, dari senjata genggam hingga senjata laras licin.
Senjata api standar Polri atau yang disebut senjata api organik Polri adalah senjata api kaliber 5,5 milimeter ke atas dengan sistem kerja manual, semi otomatis dan atau otomatis, serta telah dimodifikasi, termasuk amunisi, granat dan bahan peledak untuk keamanan dan ketertiban masyarakat.
(dil/rih)