Aksi Cabul Dirtek PDAM Solo Terungkap dari Curhat Korban ke Guru

Aksi Cabul Dirtek PDAM Solo Terungkap dari Curhat Korban ke Guru

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Selasa, 12 Jul 2022 21:41 WIB
Direktur Teknik PDAM Solo, TAS, saat dihadirkan dalam rilis kasus di Mapolres Solo, Selasa (12/7/2022).
Direktur Teknik PDAM Solo, TAS, saat dihadirkan dalam rilis kasus di Mapolres Solo, Selasa (12/7/2022). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng)
Solo -

Lima bulan mengalami kekerasan seksual, seorang siswi SMA di Tangerang akhirnya berani mengungkap dirinya menjadi korban pencabulan oleh Direktur Teknik Perumda Toya Wening atau PDAM Solo Tri Atmojo Sukomulyo. Sempat merasa takut, korban akhirnya menceritakan tindakan bejat tersangka kepada gurunya hingga kasus ini berhasil terungkap.

Kapolresta Solo, Kombes Ade Safri Simanjuntak, mengatakan pengungkapan kasus bermula setelah korban merasa takut karena mengalami tindakan tak wajar dari tersangka yang merupakan teman ibunya. Akhirnya korban menceritakan kejadian itu kepada guru bahasa Inggrisnya.

"Jadi korbannya ini merasa takut dan kemudian melaporkan itu kepada guru di sekolahnya, sehingga kemudian dari situlah kemudian disampaikan kepada ayah korban," kata Ade Safri di Mapolresta Solo, Selasa (12/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat curhatan korban dengan gurunya tersebut juga menjadi barang bukti yang dikumpulkan polisi. Dalam curhatan korban, tersangka disebut menunjukkan alat kelaminnya kepada korban dan memasukkan tangan ke dalam pakaian korban.

Kapolres pun berjanji memberi pendampingan psikologis kepada korban. Terlebih korban masih di bawah umur.

ADVERTISEMENT

"Kami melibatkan tim dari SDM Polresta Surakarta maupun dari tim penyidik PPA terus mendampingi melakukan konseling untuk pemulihan pasca trauma yang dilakukan yang terjadi pada korbannya," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Kapolresta Solo, Kombes Ade Safri Simanjuntak, menceritakan bahwa tersangka sering bertemu korban dan ibunya saat berada di Solo. Ibu korban adalah teman masa kecil tersangka, namun berdomisili di Tangerang.

"Dari pertemuan-pertemuan itu, korban bercerita kepada tersangka bahwa mendapatkan godaan-godaan dari makhluk astral. Kemudian ditanggapi tersangka dengan mengaku bisa mengusir roh halus dari tubuh korban, sehingga korban merasa tersangka adalah sosok penolong," kata Ade Safri dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Selasa (12/7/2022).

Tersangka kemudian melakukan tipu muslihat dengan cara menaruh tiga pot pohon bidara di rumah korban. Tersangka mengatakan kepada korban bahwa pohon tersebut bisa menghilangkan roh halus.

"Pohon bidara ini digunakan untuk melakukan tipu muslihat terhadap korbannya. Bahwasanya dengan pohon ini ditaruh di kamar korbannya, maka semua roh halus itu bisa sirna atau bisa tidak mengganggu kembali," kata dia.

Selain itu, tersangka juga meyakinkan korban bahwa bisa membantu urusan-urusan korban di sekolah. Di sela pertemuan dengan korban, tersangka menunjukkan video porno kepada korban hingga dilakukan pencabulan.

"Tersangka menunjukkan beberapa file video asusila kepada korbannya dan juga melakukan tipu muslihat bahwa tersangka ini bisa membantu terkait dengan kendala dalam hal pembelajaran korbannya di sekolah," kata dia.

Atas laporan ayah korban, polisi menangkap pelaku pada 4 Juli 2022. Polisi resmi menahan tersangka pada 5 Juli 2022.




(aku/ahr)


Hide Ads