Sebuah bus pariwisata menyeruduk belasan kendaraan hingga menewaskan seorang pejalan kaki dan melukai delapan lainnya, di Kabupaten Tabanan, Bali. Polisi akhirnya menetapkan pengemudi bus berinisial AS (38) sebagai tersangka.
"Kami sudah gelar perkara. Sopir sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Kami terapkan Pasal 310 ayat satu, dua, dan empat," jelas Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, seperti dilansir detikBali, Minggu (19/6/2022).
Ranefli menyebut, AS diduga melakukan kelalaian saat berkendaraan dan mengakibatkan kerusakan barang, korban luka ringan, dan korban meninggal. Dugaan pelanggaran itu sesuai ketentuan Pasal 310 ayat (1), ayat (2), dan ayat (4) dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan itu terjadi jalan Denpasar-Singaraja, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, Sabtu (18/6) sekitar pukul 11.15 WITA. Bus pariwisata yang terlibat kecelakaan ditumpangi rombongan pelajar dan guru SMP Labschool UNESA 1 Surabaya.
Sementara belasan kendaraan lain diseruduk bus tersebut terdiri dari mobil hingga motor. "Ada 12 kendaraan termasuk mobil dan motor," ujar Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Kanisius Franata.
Seorang korban tewas merupakan pejalan kaki dan delapan orang terluka. Seorang saksi mata bernama I Wayan Mager mengatakan bus pariwisata itu melaju zigzag dari arah Nedugul menuju Denpasar. Saat tiba di jalan menurun, bus tersebut menyeruduk belasan kendaraan di depannya.
"Keras bunyinya. Sampai pohon rebah," kata Mager.
Seorang pemotor yang nyaris ikut jadi korban, Ayu Kurnia, menceritakan bus itu sudah oleng saat akan melalui jalan menurun. Ada teriakan warga yang mengatakan bus itu mengalami rem blong. Ayu yang mengetahui situasi itu langsung lompat dari motornya untuk menghindari terjangan bus.
"Dari sana (atas) ada yang teriak blong, blong, blong," kata Ayu.
Sementara itu kesaksian dari seorang penumpang bus, Grace Oktoviena, menceritakan suasana panik saat kejadian. Para penumpang berteriak panik.
"Pertama takut (bus) terbalik. Kedua takut meledak. Makanya begitu busnya berhenti anak-anak pecahkan kaca. Saya loncat turun. Terus bantu anak-anak yang masih di dalam untuk turun," pungkasnya.
(aku/sip)