Warga Wonogiri Hilang Misterius Sejak April, Keluarganya Diperas-Diancam

Warga Wonogiri Hilang Misterius Sejak April, Keluarganya Diperas-Diancam

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Rabu, 08 Jun 2022 18:47 WIB
Ilustrasi Orang Hilang
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Wonogiri -

Warga Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Sunaryo, dikabarkan hilang sejak April lalu. Keluarganya mengaku mendapat ancaman hingga diminta uang tebusan agar Sunaryo bisa kembali.

Kabar hilangnya Sunaryo itu diunggah di Twitter oleh akun @WargaKeduang. Dalam utasan Twitter itu disebutkan bahwa Sunaryo tidak diketahui keberadaannya sejak Rabu (27/4) lalu. Selain itu, juga dijelaskan kronologi awal Sunaryo hilang.

Setelah menghilang, Sunaryo sempat menghubungi keluarganya untuk meminta uang tebusan Rp 40 juta. Keluarga Sunaryo juga mendapatkan ancaman terkait keselamatan Sunaryo. Keluarganya juga diminta tak melibatkan pihak kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benar, hilang sejak Rabu (27/4) lalu. Unggahan di Twitter itu yang membuat keluarga," kata adik ipar Sunaryo, AP, saat dihubungi wartawan, Rabu (8/6/2022).

AP mengatakan, kasus itu berawal saat ada seorang warga Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, yang menggadaikan mobil kepada Sunaryo. Setelah jatuh tempo, mobil itu tak kunjung diambil. Pada 27 April, Sunaryo mengantarkan mobil itu ke rumah orang yang menggadaikannya.

ADVERTISEMENT

"Berangkatnya malam, habis tarawih. Tapi sampai Kamis (28/4) dini hari kakak ipar saya tidak kunjung pulang. Istrinya mencoba mengirim pesan WhatsApp (WA) ke Sunaryo. Jawabnya sedang ada urusan mobil di Karanganyar," kata AP.

Paginya, AP berujar, istri Sunaryo menerima pesan dari nomor ponsel suaminya. Dalam pesan itu, sang istri diminta uang Rp 4 juta. Hal itu membuat curiga pihak keluarga.

"Biasanya kalau minta uang itu telepon, tidak lewat pesan WA. Saat ditelepon balik justru tidak diangkat. Setelah itu istrinya bercerita ke keluarga," ungkap AP.

Keluarganya sudah mencari Sunaryo ke Desa Semagar. Namun, orang yang menggadaikan mobil itu mengaku telah memberikan uang kepada Sunaryo. Dia juga mengaku telah mengantar sampai ke Terminal Jatipurno, tak jauh dari rumah Sunaryo.

Karena tak kunjung ada kejelasan, pada 28 April, keluarga Sunaryo melapor ke Polsek Jatipurno dan diarahkan untuk melapor ke Sat Reskrim Polres Wonogiri.

"Pada Selasa (3/5) lalu, salah satu kakak saya mendapat WA dari nomor ponsel Sunaryo, minta uang tebusan Rp 40 juta. Itu disertai ancaman pembunuhan. Intinya kalau lapor polisi nyawanya hilang," ujar AP.

Karena takut, pihak keluarga pun menyiapkan uang Rp 40 juta. Uang itu difoto dan dikirim ke ponsel Sunaryo. Kemudian, keluarga meminta foto atau suara Sunaryo. Namun, si pengirim pesan tidak memenuhi permintaan itu dengan alasan tidak sedang satu lokasi dengan Sunaryo.

Pesan Ancaman

AP menambahkan, ada saudaranya yang menerima SMS yang dikirim menggunakan nomor Sunaryo. "Dalam pesan itu meminta agar tidak melibatkan polisi. Intinya, kalau lapor polisi semua keluargamu tidak selamat," terang dia.

Sejak itu, polisi berhasil melacak posisi pengirim pesan. Posisinya ada di wilayah Wonokeling, Jatiyoso, Karanganyar. Polisi sempat mencurigai orang yang diduga mengirim pesan itu. Namun, ponsel Sunaryo tidak ditemukan pada orang tersebut.

"Saat ini keluarga siap menerima hal terburuk yang terjadi. Tapi tetap masih mencari keberadaan kakak saya," kata AP.

Menanggapi kasus itu, Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto, mengatakan jika kasus itu sedang dalam penyelidikan Polres Wonogiri. "Jika ada ancaman atau pemerasan kepada keluarga korban diharapkan melapor ke Polres dan akan kami tindaklanjuti," kata dia.




(dil/ahr)


Hide Ads