Pria bernama Bryan Yoga Kusuma diduga menjadi korban penganiayaan di HolyWings, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu (4/6) dini hari. Dalam keterangan yang diterima detikJateng, pihak keluarga korban menyebut ada unsur keterlibatan anggota kepolisian dalam kejadian itu.
Perwakilan keluarga Bryan Yoga Kusuma, Anung Prajotho mengatakan, akibat penganiayaan itu, Bryan mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit.
"Bryan sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman," kata Agung dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan kejadian ini bermula pada Jumat (3/6) malam, Bryan bersama beberapa kawannya, Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Adhika Pratistha dan Irawan mengunjungi HolyWings Jogja. Kemudian pada Sabtu (4/6) sekitar pukul 02.00 WIB, Bryan terlibat perkelahian dengan seseorang berinisial C di parkiran HolyWings.
Saat itu, C memanggil temannya yang berinisial L yang kemudian mengumpulkan seluruh sekuriti, preman, dan tukang parkir untuk memprovokasi Bryan Yoga Kusuma.
"Saat perkelahian, Bryan Yoga Kusuma dihajar kurang lebih selama 1 jam oleh sekitar 20 orang, dan ada juga oknum polisi yang terlibat," kata Agung.
Setelah keadaan agak kondusif, Bryan dan Albert diberikan jalan tengah untuk menyelesaikan masalah ini dengan C dan L di Polres Sleman.
"Saat berada di Polres, Bryan dan Albert terus mendapatkan siksaan dan pukulan," ujarnya.
Dikatakan Agung, Albert sempat meminta pertolongan dari polisi lain yang berada di Polres, namun tak digubris. "Pihak keluarga tidak pernah mengetahui peristiwa ini, sampai ada pemberitahuan dari Albert pada pukul 07.00 WIB hari Sabtu, 4 Juni 2022 bahwa Bryan sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kapolres Sleman AKBP Ach Imam Rifai membenarkan jika telah terjadi pemukulan di HolyWings Jogja.
"Ya terkait kejadian itu memang informasinya di HolyWings ada TKP pemukulan. Kita sedang melakukan penyelidikan, sudah olah TKP juga anggota di sana, nanti sedang berproses," kata Imam dihubungi wartawan malam ini.
Imam berjanji, dalam mengusut kasus ini tidak akan pandang bulu. Ia akan memosisikan semua pihak yang terlibat sesuai dengan perbuatan masing-masing. Termasuk jika nantinya terbukti ada oknum polisi yang ikut melakukan pemukulan akan dimintai pertanggungjawaban hukum.
"Ya kita samakan, baik itu anggota (polisi yang terlibat) maupun para pihak yang memang tadi kita sampaikan harus bertanggungjawab terkait dengan kejadian tersebut akan kita mintai pertanggungjawaban secara hukum," ucapnya.
Di sisi lain, polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi. Antara lain pihak-pihak yang terlibat saat pemukulan itu.
"Yang ada di TKP, pasti jumlahnya masih perlu dikonfirmasi lagi yang pasti para pihak itu sudah kita mintai keterangan," ujarnya.
"Dan kita pastikan untuk prosesnya kita luruskan tidak memandang misalnya memang itu ada keterlibatan anggota misalnya, atau mungkin pihak-pihak lain yang harus bertanggungjawab terkait dengan kejadian tersebut," tegasnya.
Imam pun masih belum mengetahui kronologi kejadian secara detail. Pihaknya masih fokus untuk mengumpulkan keterangan para saksi.
"Itu sedang dikonfirmasi, jadi dari saksi-saksi ini menyampaikan sekarang sedang berporses untuk pengambilan keterangan itu," pungkasnya.
(aku/aku)