3 Pelaku Vandalisme 'Pablo Bagor Kemo' di Menowo Magelang Ditangkap!

3 Pelaku Vandalisme 'Pablo Bagor Kemo' di Menowo Magelang Ditangkap!

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 17 Mei 2022 17:26 WIB
3 pelaku vandalisme Pablo Bagor Kemo di Magelang ditangkap. Ketiganya dihadirkan saat jumpa pers pada Selasa (17/5/2022).
3 pelaku vandalisme 'Pablo Bagor Kemo' di Magelang (Foto: Polres Magelang Kota)
Magelang -

Polisi akhirnya menangkap tiga pelaku vandalisme 'Pablo Bagor Kemo' di mural tokoh wayang di Menowo, Magelang. Ketiga pelaku mengaku sengaja melakukan hal tersebut dengan dalih street art.

Ketiga pelaku vandalisme tersbeut yakni Pablo (27), warga Mertoyudan Kabupaten Magelang; AB alias Kemo (27), warga Magelang Selatan, Kota Magelang, dan GP alias Bagor (29), warga Magelang Selatan, Kota Magelang. Polisi menyita 5 botol cat semprot merek pylox.

"Untuk modus operandi para pelaku ini hanya ingin memperbaharui lukisan yang sudah ada. Intinya seperti itu," kata Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang saat jumpa pers di Polres Magelang Kota, Selasa (17/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa vandalisme itu terjadi pada Senin (9/5) tepatnya di traffic light Jalan Kalimas Menowo. Yolanda mengetahui informasi tersebut dari pesan yang masuk via direct message (DM) Instagramnya.

"Dari hasil penyelidikan yang langsung dilakukan Unit Reskrim di hari pertama didapatkan CCTV yang ada. Tiga pelaku yang melakukan dan dari setelah dilakukan penangkapan mengakui perbuatannya. Inti dari vandalisme ini dilakukan memperbaharui lukisannya (yang ada)," ujar Yolanda.

Perbuatan pelaku tersebut, kata Yolanda, melanggar Pasal 13 Ayat (b) Perda Kota Magelang No 6 tahun 2015 tentang ketertiban umum (Tibum). Dimana ancaman kurungan selama 3 bulan dan denda Rp50 juta.

ADVERTISEMENT

"Pengakuannya baru melakukan pertama kali. Kita bisa sanksi pidana sesuai dengan Pasal 13 ayat b Perda Kota Magelang kurungan selama 3 bulan dan denda sebanyak Rp50 juta," tegasnya.

Yolanda menyebut ketiga pelaku tidak dilakukan penahanan. Meski begitu, ketigayna wajib apel seminggu dua kali.

Sementara itu, salah seorang pelaku, Bagor membantah melakukan vandalisme. Menurutnya tulisan itu berupa street art alias seni jalanan.

"Kita berkarya. Kalau memang street art seperti itu (menutup). Jalannya dari tahun ke tahun memang seperti itu," tutur Bagor.

Dia menyebut lukisan galeri yang dibawa ke jalanan akan menghilangkan nilai seninya. Sementara jika karya yang dibawa dari jalanan menuju galeri, akan meningkatkan nilai seninya.

"Kalau di graffiti kan kalau galeri dibawa ke jalan sudah hilang, tapi jalanan dibawa ke galeri itu seni akan timbul. Soalnya kalau menurut saya, seni itu kan dinikmati bukan untuk dinilai," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, mural yang ditimpa vandalisme tersebut berupa lukisan dua anak sekolah, perempuan dan laki-laki. Kemudian ada punakawan, tokoh Semar, Petruk, Gareng dan Bagong. Kemudian ada tulisan 'Anak Yatim Piatu Tidak Meminta Tapi Kita Wajib Peduli'.

Mural tersebut dilukis pada 12-13 Maret 2022. Namun pada Senin (9/5) pagi diketahui mural tersebut ditimpa coretan dengan tulisan 'Pablo Bagor Kemo' berwarna merah muda. Vandalisme ini hampir menutup separuh mural.

Peristiwa itu mulai viral di media sosial di antaranya Instagram dan Twitter, Selasa (10/5). Salah satu pelukis mural itu, Tomi, mengaku kecewa dengan vandalisme tersebut.

"Saya pribadi sebenarnya kecewa. Dengan aksi vandal ini, sebenarnya kecewa, cuman karena street art hukumnya tumpuk-tumpukan ya mau bagaimana lagi? Cuma dari saya dan teman saya Pak Subki, pengerjaannya (mural) sudah izin resmi (ke Pemkot)," kata Tomi, Rabu (11/5).




(ams/aku)


Hide Ads