.webp)
Polisi turun tangan memburu pelaku vandalisme 'Pablo Bagor Kemo' di mural tokoh wayang di Menowo, Kota Magelang. Salah satunya dengan mengecek rekaman kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.
Kasat Reskrim Polres Magelang Kota, AKP M Arifin mengatakan sudah mendapatkan rekaman CCTV dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Magelang.
"Sudah kita dapat (rekaman CCTV)," kata Arifin dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (12/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku vandalisme 'Pablo Bagor Kemo' diduga berjumlah tiga orang naik sepeda motor.
"Diduga pelakunya ada tiga orang. Tapi belum jelas pelat nomor yang digunakan karena terlalu jauh. Terduga pelaku sebanyak tiga orang dengan sarana dua sepeda motor," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dishub Kota Magelang Candra Wijatmiko Adi membenarkan penyidik dari Satreskrim Polres Magelang Kota datang mencari rekaman CCTV terkait vandalisme.
"Alhamdulillah kita temuin dan ada gambaran data (rekaman CCTV) yang kita berikan kepada Polres Magelang Kota. Jadi pelakunya juga terekam di CCTV kami, kemudian waktunya kira-kira malam hari," kata Candra kepada wartawan di kompleks Setda Kota Magelang, hari ini.
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut, dugaan vandalisme dilakukan pada Senin (9/5) sekitar pukul 00.00 WIB.
"Untuk proses lidik (penyelidikan) selanjutnya dilaksanakan oleh kepolisian. Yang jelas dari kami alhamdulillah data itu sudah ada dan sudah kita serahkan kepada pihak kepolisian yang berwajib," ujarnya.
"Semoga nanti bisa tertangkap dan paling tidak ada efek jera dan menjadikan Kota Magelang, kota yang aman, tenteram, yang tidak ada lagi pelanggaran-pelanggaran terutama di pinggir-pinggir jalan," imbuh Candra.
Diberitakan sebelumnya, mural bergambar tokoh wayang di Menowo, Kota Magelang, viral di media sosial. Karya mural di dinding bangunan itu ditimpa vandalisme oleh orang tak dikenal.
Lokasi mural itu di dekat traffic light arah menuju Sindas, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Mural ini persisnya dari arah Kota Magelang berada di sisi kiri jalan.
Mural yang ditimpa vandalisme tersebut berupa lukisan dua anak sekolah, perempuan dan laki-laki. Kemudian ada punakawan, tokoh Semar, Petruk, Gareng dan Bagong. Kemudian ada tulisan 'Anak Yatim Piatu Tidak Meminta Tapi Kita Wajib Peduli'.
Mural tersebut dilukis pada 12-13 Maret 2022. Namun pada Senin (9/5) pagi diketahui mural tersebut ditimpa coretan dengan tulisan 'Pablo Bagor Kemo' berwarna merah muda. Vandalisme ini hampir menutup separuh mural.
Peristiwa itu mulai viral di media sosial di antaranya Instagram dan Twitter, Selasa (10/5). Salah satu pelukis mural itu, Tomi, mengaku kecewa dengan vandalisme tersebut.
"Saya pribadi sebenarnya kecewa. Dengan aksi vandal ini, sebenarnya kecewa, cuman karena street art hukumnya tumpuk-tumpukan ya mau bagaimana lagi? Cuma dari saya dan teman saya Pak Subki, pengerjaannya (mural) sudah izin resmi (ke Pemkot)," kata Tomi, Rabu (11/5).
(rih/ams)
